Join channel kami untuk informasi ter-update: Channel Telegram Tetua Sekte
Project utama: Return of Mount Hua Sect Bahasa Indonesia
MANHWA CHAPTER 77 lanjut baca di novel Chapter 124, gas kan!

Return of The Mount Hua – Chapter 311

Return of The Mount Hua – Chapter 311

Di mana Pengemis Itu Sekarang?(bagian 1)

Baek Chun tersenyum.

Apakah pengemis itu mengatakan Cho Sam?

Bukankah itu nama yang sangat jelek?

“Kenapa dia datang ke sini?” –tanya Baek Chun

Pengemis itu, mendekati murid-murid Gunung Hua. Lalu dia berkata dengan wajah bahagia.

“Cho Sam! Kau Cho Sam, kan?” –tanya Gu Chil

“……Hah?” –sontak Baek Chun

“Apakah dia berbicara dengan kita?” –tanya Baek Chun

Tapi siapa…….

‘Apa?’ –batin Baek Chun

‘Chung Myung?’ –batin Baek Chun

Ada ekspresi penasaran di wajah murid Gunung Hua ketika mereka melihat pengemis itu menatap ke Chung Myung.

‘Apa yang terjadi di sini?’ –batin Baek Chun

Tak!

Chung Myung, yang sedang menuangkan alkohol, meletakkan botol dan menatap pengemis muda itu. Keningnya sedikit mengernyit.

“Apa yang kau bicarakan? Siapa kau?” –tanya Chung Myung

“Apakah kau tidak ingat? Aku Gu Chil! Kita dulu hidup bersama!” –ucap Gu Chil

“Apa? Gu Chil?” –balas Chung Myung

“Kurasa aku pernah mendengar namamu di suatu tempat.” –imbuh Chung Myung

‘Jika dia Gu Chil berarti…….’ –batin Chung Myung

Chung Myung bangkit dari tempat duduknya. Dan dia mengarahkan jarinya ke Gu Chil dengan mata gemetar.

“Kau … Kau! Kau adalah anak yang waktu itu!” –seru Chung Myung

Gu Chil.

Chung Myung berada di tubuh seorang pengemis muda di sarang pengemis ketika dia pertama kali bangun.

Bukankah Gu Chil yang membantu Chung Myung saat pertamakali pindah ke tubuh ini

Dan dia sepertinya sudah cukup dekat dengan pemilik tubuh ini.

“Kau memang Cho Sam!” –seru Gu Chil

Gu Chil tersenyum cerah.

“Sudah berapa lama! Kau bilang kau akan pergi ke Gunung Hua tetapi apa kau benar-benar menjadi murid Gunung Hua?” –ucap Gu Chil

“Itulah yang terjadi.” –balas Chung Myung

Wajah Baek Chun, yang mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi, menjadi sedikit bingung.

‘Apakah dia benar-benar seorang pengemis?’ –batin Baek Chun

Dia sering mengatakannya kalo dia adalah pengemis, tetapi mereka tidak ada yang pernah mempercayainya.

Bagaimanapun, betapa anehnya kombinasi antara Chung Myung dan pengemis ini?

Chung Myung sangat kaya sehingga jika disebut pengemis tidak cocok dengannya.

Mereka hanya tidak bisa menerima bahwa dia dulu mengemis untuk mencari nafkah.

Siapa sih orang ini? Jika dia mengatakan dia pencuri, perampok atau penipu, mereka pasti akan mempercayainya.

Bagaimanapun, bukan itu yang penting sekarang.

Jadi namanya……

“…Cho Sam?” –ucap Baek Chun

“…….”

“Namamu Cho Sam?” –tanya Baek Chun

Murid-murid Gunung Hua menutup mulut mereka dengan gemetar.

Apa yang kau maksud: cho sam ?

Nama jelek apa itu?

Setelah gemetaran, Baek Chun tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah gemetar Chung Myung.

“Hahahaha! Cho Sam!” –tawa Baek Chun

“…….”

“Nama Chung Myung adalah Cho Sam! Cho Sam!” –seru Baek Chun

“Dongryong, diamlah.” –ucap Chung Myung

“Dongryong masih lebih baik dari Cho Sam!” –ucap Baek Chun

“Cho Sam lebih baik.” –sanggah Chung Myung

“Ya, ya. Cho Sam.” –balas Baek Chun

Diamlah!” –seru Chung Myung

Chung Myung merentangkan kakinya di atas meja dan menendangnya, tapi Baek Chun menoleh dan menghindar.

“Ya ampun. Tendangan Chung Myung memang tajam, tapi tendangan Cho Sam tidak bagus.” –ejek Baek Chun

“Ugh. Aku tidak percaya aku diejek oleh Jin Dong Ryong karena namaku.….” –ucap Chung Myung

“Jika itu Cho Sam, itu bisa dimengerti!” –ucap Baek Chun

Murid-murid Gunung Hua lainnya menyeringai ketika mereka melihat keduanya saling mengejek dan menghina.

Chung Myung mengangkat bahu dan melangkah maju ke depan Gu Chil. Tetap saja, meski sudah kenal dari dulu dia tetap bingung.

“Bagaimana kau bisa sampai di sini?” –tanya Chung Myung

“Aku di sini untuk menonton kompetisi.” –jawab Gu Chil

“Benarkah?” –sontak Chung Myung

Gu Chil mengangguk pada pertanyaan Chung Myung.

“Aku pengemis dua simpul sekarang.” –ucap Gu Chil (ranking pengemis dilihat dari banyaknya tali simpul yang dikenakan)

“Oh?” –balas Chung Myung

Chung Myung sedikit menundukkan kepalanya dan melihat simpul Gu Chil yang terikat di pinggangnya. Memang, dua simpul menonjol.

“Kau memasuki Serikat Pengemis, bukan?” –tanya Chung Myung

“…kau benar-benar sedikit aneh. Aku sudah berada di serikat saat itu. Tapi saat itu aku masih pengemis yang tidak terikat apapun.” –balas Gu Chil

“…Ah. Itu benar.” –ucap Chung Myung

‘Apa gunanya? Aku bahkan tidak ingat.’-batin Chung Myung

“Yah, kau berpartisipasi dalam kompetisi mewakili Serikat Pengemis, ya.” –ucap Chung Myung

“Aku beruntung.” –ucap Gu Chil

Chung Myung memiliki senyum halus di mulutnya.

Itu tidak mungkin hanya karena seseorang beruntung.

Satu-satunya pengemis di Jungwon yang bisa datang ke sini adalah mereka yang diakui kualitasnya di Serikat Pengemis dan yang dianggap layak mendapat waktu untuk berkembang.

Pada saat itu, dia tidak dapat memastikannya karena dia sangat terburu-buru, tetapi ini berarti bahwa Gu Chil adalah bakat yang diakui di Serikat Pengemis.

“Ya, aku senang kau datang kesini.” –ucap Chung Myung

“Tapi kau benar-benar berhasil sampai ke Shaanxi. Kupikir kau waktu itu melarikan diri.” –ucap Gu Chil

“…Apa maksudmu melarikan diri?” –ucap Chung Myung

“Tidak mudah bagi seorang anak untuk pergi ke Shaanxi sendirian. Wang Cho membuat keributan tentang kepergianmu. Astaga.” –ucap Gu Chil

“Ya, itu memang…. Tunggu sebentar.” –ucap Chung Myung

“Hah?” –sontak Chung Myung

“Wang Cho?” –tanya Chung Myung

“Ya, Wang Cho.” –ucap Gu CHil

“Begitu …… sebentar. Wang Cho yang itu?” –tanya Chung Myung

“Ya, Wang Cho yang itu.” –balas Gu Chil

Wajah Chung Myung mulai berkedut halus.

Wang Cho. Ya, Wang Cho….

“Aku bertanya hanya untuk berjaga-jaga.” –ucap Chung Myung

“Baiklah…?.” –balas Gu Chil

“Apakah dia di sini juga?” –tanya Chung Myung

“Ya, kami datang bersama.” –jawab Gu Chil

Chung Myung mengangkat kepalanya sedikit untuk memeriksa wajah orang-orang yang datang bersama Gu Chil.

Tidak ada.

Wajah itu tidak ada.

Sudut mulut Chung Myung, yang sedikit berkedut, melengkung.

“Gu Chil-ah.” –panggil Chung Myung

“Ya?” –sahut Gu Chil

“……Di mana dia?” –tanya Chung Myung

“Apa?” –balas Gu Chil

Sebuah suara suram keluar dari mulut Chung Myung seolah-olah itu berasal dari bawah tanah.

“Di mana bajingan itu sekarang?” –ucap Chung Myung

* * *

Bahu Jong Pal (Dulu Wang Cho) tegap.

‘Hehehe.’ –batin Jong Pal

Tidak heran mereka terkejut.

Karena dia masih sangat muda untuk menjadi seorang pengemis empat simpul.

Empat simpul yang diikatkan di pinggangnya adalah tanda yang membuktikan bahwa dia adalah salah satu bintang yang sedang naik daun paling sukses di Serikat Pengemis.

Orang kangho akan mengerti arti dari simpul ini, tapi bagi orang biasa, itu tidak berarti banyak. Oleh karena itu, simpul ini semakin bersinar di acara di mana orang-orang Kangho berkumpul.

“Itu empat simpul.” –ucap seorang pengunjung

“Dia nampak masih sangat muda. Tapi dia sudah punya empat simpul pengemis.” –ucap seorang pengunjung

Mendengar kata-kata yang terdengar dari belakang dia tersenyum.

‘Tidak ada yang bisa menghentikanku.’ Batin Jong Pal

Sangat menggembirakan bahwa dia baru-baru ini menjadi pengemis empat simpul sebagai pengakuan atas kualifikasinya.

Tapi yang lebih menggembirakan adalah tidak lain adalah Hong Dae-gwang, mantan Kepala Cabang Serikat Pengemis yang memanggilnya ke sini.

‘Faktanya dia adalah calon yang paling mungkin untuk menjadi pemimpin selanjutnya.’ –ucap Jong Pal

(Bangju semacam Tetua Sekte)

Apakah kursi Bangju hanya diperoleh melalui karakter atau keterampilan?

Pemimpin Sekte Serikat Pengemis adalah orang yang memimpin semua pengemis yang tersebar di seluruh Kangho. Di antara Sepuluh Sekte Besar, ada banyak sekte yang dinilai lebih dari Serikat Pengemis, tetapi dalam hal pengaruh mereka saja sudah cukup, kedudukan Bangju Serikat Pengemis sebanding dengan Bangjang Shaolin.

Oleh karena itu, orang yang akan menjadi Pemimpin Sekte Serikat Pengemis harus mampu membangun kekuatannya sendiri dengan kuat.

Fakta bahwa Hong Dae-gwang memanggilnya berarti dia mulai memiliki suatu rencana..

“Dan itu berarti aku sedang diajak masuk kedalam rencananya.” –gumam Jong Pal

Mulut Jong Pal terbuka lebar.

Jika Hong Dae-gwang menjadi Bangju di masa depan, tentu saja, kursi besar akan jatuh padanya.

‘Tidak. Tidak.’ –batin Jong Pal

Mempertimbangkan perbedaan antara Hong Dae-gwang dan pangkatnya, itu mungkin tidak berakhir begitu saja. Mungkin penerus Hong Dae-gwang adalah dirinya….

“Hehehe!” –cekikik Jong Pal

Jong Pal tertawa keras seolah-olah dia gila

Saat dia membayangkan dirinya memimpin para pengemis dengan tongkat Pemukul Anjing ditangannya, yang melambangkan Pemimpin Sekte Serikat Pengemis, Jong Pal-lah yang menaruh banyak kekuatan di pundaknya.

‘Untuk melakukan itu, aku harus memiliki hubungan yang sempurna dengan Hong Dwae-gang.’ –batin Jong Pal

Baru-baru ini, Hong Dae-gwang meninggalkan posisi Nakyang dan pindah ke Huayin.

Beberapa orang mengolok-olok Hong Dae-gwang dengan mengatakan bahwa dia telah jatuh ke tanah, tetapi ide Jong Pal berbeda.

Hong Dae-gwang pergi ke Huayin atas kemauannya sendiri, bukan atas perintah atasannya. Itu berarti dia pasti mengejar sesuatu.

“Mungkin dia mengincar posisi kepala provinsi Shaanxi.” –gumam Jong Pal

Bukan hanya kota, tapi mengawasi seluruh provinsi. Jika dia bisa naik ke posisi itu, dia akan lebih dekat dengan posisi Pemimpin Sekte.

“Kalau begitu aku mungkin akan duduk di Buntaju. Hehehe!” –gumam Jong Pal

Jong Pal yang bersemangat tinggi menuju ke depan.

“Tapi di mana itu Haewolru?” –ucap jong Pal

Dia pikir mereka mengatakan akan pergi ke Haewolru.

Dia menarik kepalanya keluar dan melihat sekeliling, lalu bertanya ke orang yang lewat dengan senyum di wajahnya.

“Hei, tunggu sebentar…..” –ucap Jong Pal

“Oh, aku tidak punya uang!” –balas seorang pengunjung

“…Bukan begitu, dimana Haewolru?” –tanya Jong Pal

“Um? Kalau Haewolru, itu ada di dekat sini.” –jawab pengunjung

“Terima kasih!” –ucap Jong Pal

Jong Pal tersenyum dan bergerak ke arah yang pria itu katakan padanya.

“Jika aku bisa berpartisipasi dalam kompetisi, aku akan menjadi pemenang.” –ucap Jong Pal

Pengemis Veteran juga tidak peduli. Mengapa dia tidak mengirimnya keluar sebagai perwakilan? Dia diberitahu untuk datang ke Shaolin, jadi dia pikir dia pasti akan berpartisipasi.

Bagaimanapun, itu tidak masalah.

Lebih penting memiliki posisi yang jelas daripada memenangkan kompetisi seperti ini.

Seolah melayang di udara, Jong Pal berbalik di tikungan dan berhenti lagi, melihat sekeliling.

‘Jadi Haewolru ada di ….’ –batin Jong Pal

‘Oh, di sana!’ –batin Jong Pal

‘Hah?’ –batin Jong Pal

‘Tapi … Apa itu?’ –batin Jong Pal

Jong Pal memiringkan kepalanya.

Orang-orang terlihat berdiri berkelompok di depan Haewolru.

Satu sisi adalah pengemis dari Provinsi Hubei yang datang ke Shaolin bersamanya.

Bagaimana dengan yang lain?

Jong Pal menyipitkan matanya.

‘Jubah hitam. Cetak plum di dada.’ –batin Jong Pal

‘Gunung Hua?’ –batin Jong Pal

Untuk sesaat, mata Jong Pal berbinar.

Serikat Pengemis adalah organisasi yang menangani informasi. Oleh karena itu, mereka yang hidup di bawah akup Serikat Pengemis terikat untuk peka terhadap informasi.

Belum lama ia tiba di Shaolin, namun Jong Pal sudah mengetahui kabar bahwa Gunung Hua sedang mendominasi kompetisi terbesar dunia itu.

Tapi mengapa Gunung Hua itu berbincang dengan Serikat Pengemis?

“Kurasa tidak ada perkelahian.” –ucap Jong Pal

Dia tidak bisa mengatakan suasananya terlihat bagus, tetapi sepertinya bukan pertarungan.

Apakah itu berarti rombongannya sekarang mengenal murid-murid Gunung Hua?

“Hahaha. Segalanya berjalan baik untukku.”

Kangho adalah tentang informasi dan koneksi!

Yang pertama adalah untuk mendapatkan informasi penting, dan yang kedua adalah untuk menjalin hubungan baik dengan orang-orang terkenal.

Apalagi jika itu Gunung Hua, bukankah mereka yang sedang diperhatikan Kangho saat ini? Memiliki hubungan dengan orang-orang seperti itu adalah keuntungan tidak peduli apa yang dia pikirkan!

Jong Pal mendekati mereka,

“Gu Cil!” panggil Jung Pal

Mata Gu Chil, yang menemukannya, bergetar hebat.

Sayangnya, Jong Pal tidak memperhatikan tanda-tanda seperti itu dari Gu Chil.

“Hahaha! Aku kira kau telah membuat koneksi yang baik tanpa aku. Mengapa kau tidak memperkenalkan aku kepada para pahlawan Gunung Hua?” –I Jong Pal

“T- Tidak. Wang Cho, ini……”

Gu Chil yang frustrasi ragu-ragu untuk mengatakan sesuatu. Namun tak lama kemudian dia menutup mulutnya.

Apa yang harus dia katakan dalam situasi ini?

Sementara itu, Jong Pal berjalan dengan santai dan menyapa murid-murid Gunung Hua.

“Senang bertemu denganmu. Aku Jong Pal, anggota Serikat Pengemis. Aku malu, tetapi orang-orang Kangho memanggil aku Pengemis Kecil Membara”

Kemudian Baek Chun, yang berdiri di depannya, menatap Jong Pal dengan tatapan menyedihkan.

“Membara…. Kebakaran hutan pasti dimulai dengan api kecil.”

“……dan apakah kau membakar tubuhmu sendiri.”

“Aku tidak tahu apa yang telah kau lakukan, tetapi mengapa kamu melakukannya …….”

“…Hah?” -Ucap Jong Pal

Kepala Jong Pal semakin ditekuk ke samping.

‘Apa yang mereka maksud?’ =Jong Pal

Dia tidak bisa mengerti apa yang mereka katakan. Dalam hal keadaan, mereka pasti merujuk padanya.

Apa yang dia lakukan? Apa yang mereka maksud dengan kasihan?

Saat itulah Jong Pal hendak membuka mulutnya dan bertanya lagi.

Seururuk.

Ada suara gemerisik pakaian di suatu tempat.

Jong Pal menoleh secara refleks.

“Hah?”

Salah satu murid Gunung Hua, yang duduk di sudut terpisah dari pesta, perlahan mengangkat tubuhnya.

“Siapa itu?” –tanya Jong Pal

Rambut panjang yang tergerai diikat kasar.

Dan jubah hitam.

Dia terkesan dengan wajah tampannya, tapi yang paling menarik perhatiannya……ada senyum yang mengerikan

“Hei, Jong Pal.” –panggil Chung Myung

Bangkit perlahan, ia berjalan menuju Jong Pal.

Jong Pal tergagap kata-katanya tanpa menyadarinya.

“A-Apakah kau mengenalku?” -ucap jong Pal

“Tentu saja, aku mengenalmu dengan baik.” –ucap Chung Myung

“…Sepertinya aku tidak ingat pernah melihatmu. Siapa kau?” –ucap Jong Pal

“Aku Chung Myung dari Gunung Hua.” –ucap Jong PAl

“Oh, Chung Myung…. Chung Myung?”

Jong Pal tersentak dan menatap pria itu lagi.

‘Jadi orang ini?’ –batin Jong Pal

Bukankah Chung Myung adalah nama naga dari Gunung Hua, yang kini terkenal di dunia?

Jadi pemuda di depannya adalah Chung Myung, yang disebut sebagai bintang naik daun terbaik di dunia?

‘Tentu saja, penampilannya cocok dengan apa yang didengar.’ –ucap Chung Myung

Tapi bagaimana Naga Gunung Hua mengenalnya?

melihatmu?”

Chung Myung menggulung sudut mulutnya.

“Dulu kita hidup bersama. Kenapa kau pura-pura tidak tahu? Aku sangat kecewa.” -ucap Chung Myung

“…Apa?” –ucap Jong Pal

Chung Myung tersenyum cerah. Sungguh, itu tidak mungkin lebih cerah.

“Oh, kamu tidak tahu nama Chung Myung ternyata, Yah, nama asliku adalah …….” –ucap Chung Myung

“Cho Sam.” –potong Baek Chun

Pembuluh darah Chung Myung berdiri di dahinya mendengar suara Baek Chun, yang menyebut namanya dengan jelas di sebelahnya.

“…Ya, akulah Cho Sam” –ucap Chung Myung

Jong Pal memiringkan kepalanya.

‘Cho Sam?’ –batin Jong Pal

Cho Sam….

“Hah? Cho Sam?” –ucap Jo Pal

Jong Pal membuka matanya lebar-lebar. Kalau dipikir-pikir,ada sosok pengemis muda di sarangnya dulu.

“Cho Sam? Kau Cho Sam?” –ucap Jo Pal

“Kau pasti sudah ingat sekarang.” –ucap Chung Myung

“Hahaha! Ya ampun! Naga Gunung Hua yang paling terkenal di dunia adalah Cho Sam! Benar, jadi itu kau! Wow! Senang bertemu denganmu.” –ucapJo Pal

“Ah. Senang bertemu denganmu?”

“Tentu saja, aku senang melihatmu! baiklah, bagaimana kabarmu……” –tanya Jong Pal

“Senang bertemu denganmu?” –ucap Chung Myung

“…….”

Saat kepala Chung Myung dimiringkan, Jong Pal yang sedang berbicara dengan penuh semangat tiba-tiba menutup mulutnya.

‘Hah?’ –batin Jong Pal

‘Ada apa dengan atmosfernya?’ –batin Jong Pal

Chung Myung tersenyum cerah dan mendekati Jong Pal dengan tangan terbuka.

Kemudian, Jong Pal membuka kedua tangannya dan menyapa Chung Myung seperti itu.

“S- Sangat senang bertemu denganmu……” –ucap Jong Pal

Pada saat itu, Chung Myung melompat dari tempat dan membanting kepala Jong Pal yang tak berdaya dengan tumitnya.

Kuuung!

Dengan suara seolah-olah bongkahan batu besar telah jatuh, Jong Pal ambruk di tempat seperti sepotong kayu.

Gedebuk.

Berkedut. Berkedut.

Tubuh Jong Pal terkapar di tanah dan mengejang.

Kemudian.

“Arrrghh!!” –erang Jong Pal

Dia berguling-guling di tanah sambil memegangi kepalanya. Air mata mengalir di pipinya karena rasa sakit yang bahkan tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.

“T- Tidak. Kenapa! Kenapa!?” –teriak Jong Pal

Chung Myung menyingsingkan lengan bajunya sambil tersenyum mendengar teriakan Jong Pal yang penuh protes.

“Aku akan memberitahumu alasannya nanti.” –ucap Chung Myung

Matanya mulai berkilau dengan cahaya biru murni.

“Untuk saat ini, mari kita hajar kau dulu.” –ucap Chujng Myung

Chung Myung bergegas menuju Jong Pal seperti anjing gila.


** 20 Chapter terbaru KLIK TRAKTEER**


 
**JOIN GRUP TELEGRAM**
https://t.me/Tetuasektegununghua

Comment

Options

not work with dark mode
Reset