Join channel kami untuk informasi ter-update: Channel Telegram Tetua Sekte
Project utama: Return of Mount Hua Sect Bahasa Indonesia
MANHWA CHAPTER 77 lanjut baca di novel Chapter 124, gas kan!

Return of The Mount Hua – Chapter 313

Return of The Mount Hua – Chapter 313

Di mana Pengemis Itu Sekarang?(bagian 3)

Glek, glug, glug.

Suara Anggur dituangkan ke dalam gelas.

“Ayo, minumlah selagi masih dingin!” –seru Hong Dae Gwang

Hong Dae-gwang mengisi gelas Chung Myung dengan senyum manis dan meletakkan botolnya.

Chung Myung meneguk alkohol dengan ekspresi agak aneh.

“Yah betul begitu. Kau peminum yang hebat! Hahahaha!” –seru Hong Dae Gwang

Hong Dae-gwang tersenyum penuh semangat dan menatap mata Chung Myung. Dan dia memutar matanya ke arah sudut.

“Seharusnya aku menggantung pengemis itu disana.” –ucap Chung Myung

Hong Dae-gwang mempertaruhkan segalanya di Gunung Hua dan Chung Myung.

Dia sangat percaya Sekte Gunung Hua akan menjadi sekte yang menguasai dunia di masa depan, dia bahkan bertaruh untuk meninggalkan Cabang Nakyang dan pergi ke Huayin.

Tapi pengemis sialan itu hampir menghancurkan seluruh rencananya.

Saat Hong Dae-gwang membuka mata, Jong Pal yang sedang berlutut di pojokan tersentak. Bagaimanapun, Hong Dae-gwang menggunakan segala macam kata-kata umpatan untuk memakinya.

“Orang gila itu.” –ucap Hong Dae-gwang

Ada banyak orang yang bisa dia pilih, tetapi kenapa dia memilih Chung Myung ?

Chung Myung yang hampir pasti bahwa masa depannya adalah menjadi orang terkuat di dunia. Keberadaannya sendiri sudah menakutkan, tetapi bukankah seluruh Gunung Hua tempat dia berada sekarang menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa juga?

Namun karena pengemis yang satu itu, dia hampir memiliki hubungan dendam dengan Gunung Hua, yang nantinya akan menjadi sekte nomor satu di dunia.

Namun, Hong Dae-gwang-lah yang mampu menangani semuanya hingga sebanyak ini. Jika kata itu sampai ke telinga Pemimpin Sekte, Jong Pal akan diikat pada hari itu juga dan akan dipersembahkan ke Gunung Hua sebagai penghormatan.

“Hahaha. Naga dari Gunung Hua. Bukankah kau seorang pengemis juga dulu? Jadi kau …….” -ucap Hong Dae-gwang

“Aku masih terlalu muda waktu itu.” –ucap Chung Myung

Hong Dae-gwang melemparkan gelas di tangannya ke arah Jong Pal. Jong Pal tersentak menjauh dari kaca gelas yang berterbangan.

“Serikat pengemis mengajarimu berkali-kali untuk melihat dengan benar di mana kau menginjak ketika berjalan sehingga kau tidak akan mendapat masalah! Kau! Kau!” –seru Hong Dae-gwang

Kemarahan Hong Dae-gwang yang nyaris membuat matanya terbalik membuat bahu Jong Pal bergetar.

‘Tidak, apa sebetulnya salahku ……?’ –batin Jong Pal

Bukankah itu sesuatu yang wajar untuk memukuli seorang pengemis malas dan tidak melakukan pekerjaannya dengan benar?

‘Tidak. Sejujurnya, aku bahkan tidak ingat tentang apa yang aku lakukan waktu itu.’ –batin Jong Pal

Dia ingat nama Cho Sam dan wajah masa lalunya ketika dia masih muda secara samar-samar. Tapi dia tidak begitu ingat siapa orang itu. Ada lebih dari lima pengemis dengan usia yang sama waktu itu, bagaimana dia bisa mengingat masing-masing dari mereka?

Tapi dari semua hal, dia dipukuli oleh Jong Pal, dan dari semua hal, dia sekarang menjadi Chung Myung, Naga dari Gunung Hua.

Jika keberuntungan memang nyata, pasti ada batasnya. Tapi keberuntungan yang dia dapat terlalu banyak.

Meski banyak ketidak adilan telah terjadi, dia tidak bisa protes.

Hong Dae-gwang, seorang pengemis tujuh-simpul dan salah satu calon Pemimpin Sekte, menatapnya seperti penuh amarah.

Hong Dae-gwang, yang menggertakkan giginya sambil menatapnya, menghela nafas dalam-dalam. Kemudian, dia menatap Chung Myung dengan senyum di wajahnya lagi.

“Haha. Naga Gunung Hua yang sekarang menjadi seorang dermawan tidak akan mempermasalahkan masa lalu, kan?” –ucap Hong Dae-gwang

“Aku hanya seorang pengemis ketika dia memukulku dulu.” –ucap Chung Myung

“…….”

Mata Hong Dae-gwang bergetar.

“Jika … jika kau memikirkannya, bukankah kita adalah keluarga?” –ucap Hong Dae-gwang

“Hah?” –sontak Chung Myung

“Jika kau dulu tinggal bersama kami di sarang pengemis, itu berarti Kau adalah anggota Serikat Pengemis, dan dapat dikatakan bahwa kami adalah keluargamu.” –ucap Hong Dae-gwang

Kemudian Chung Myung menatap Hong Dae-gwang dengan mata terbelalak.

Tentu saja, Hong Dae-gwang juga menghindari tatapannya karena dia tahu logika ini tidak masuk akal.

“Hmm, hmm. Bagaimanapun, itu adalah masa lalu, dan dia pasti banyak merenung hari ini, jadi mari kita minum dengan dingin dan melepaskannya.” –ucap Hong Dae Gwang

“Heum.” –balas Chung Myung

Chung Myung melirik Jong Pal seolah dia tidak menyukainya.

“Jika aku mengikuti keinginanku, mungkin aku akan meng-BAMMM kalian!” –gumam Chung Myung

Dengan gumaman pelan, Jong Pal bergidik dan menundukkan kepalanya.

“Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan keluar dari sarang itu dan menghancurkan semua pengemis nanti.” -ucap Chung Myung

Kali ini, Hong Dae-gwang tersentak.

Itu karena Hong Dae-gwang tahu betapa kuat, gigih, kekuatan menghancurkannya, dan betapa kejamnya orang ini, jadi kata-katanya terdengar begitu serius.

Chung Myung menoleh sedikit dan menatap Gu Chil, yang mengeras seperti batu.

“Tapi aku akan mengecualikan dia.” –ucap Chung Myung

“Hah?” –sontak Gu Chil

“Dia membantuku. Berkat dia, aku bisa datang jauh-jauh ke Gunung Hua.” –ucap Chung Myung

Kabar baik yang tak terduga membuat Hong Dae-gwang menatap Gu Chil dengan gembira.

“Siapa namamu?” –tanya Hong Dae-gwang

“Gu-Gu-Gu Chil.” –ucap Gu Chil terbata-bata

“Gu Chil ya? Ya, ya! Kerjamu bagus sekali!” –ucap Hong Dae-gwang

Dan dalam situasi tak terduga ini, jiwa Gu Chil hampir melayang.

Pertama-tama, Hong Dae-gwang bukanlah seseorang yang akan melihat orang selemah Gu Chil. Dia adalah eksistensi yang begitu kuat sehingga dia bahkan tidak perlu bertukar kata sama sekali terhadapnya.

Chung Myung menyeringai pada Gu Chil.

Para anggota Serikat Pengemis, yang telah berkumpul telah menyadari bahwa situasi ini sudah diluar kendali dari tangan mereka yang sedang duduk dan makan.

Dan orang-orang yang datang bersamanya sedang duduk di pojok dan makan dengan santai.

Tapi …… Gu Chil tidak bisa.

“…Kupikir aku akan sakit perut.” –gumam Gu Chil

“Kenapa?” –tanya Chung Myung

“T-Tidak…….” –balas Gu Chil

Gu Chil menatap kosong ke arah Chung Myung.

‘Apakah ini benar-benar Cho Sam yang dulu kukenal?’ –batin Gu Chil

Bahkan sebelum keluar dari sarang, dia pikir dia agak aneh, ternyata dia lebih aneh dari sebelumnya.

Kemudian Chung Myung mengambil botol itu dan menuangkannya ke dalam gelas Gu Chil.

“Hei kau.” –panggil Chung Myung

“Ya?” –sahut Gu Chil

Kemudian dia tersenyum dan berbicara dengan suara yang tenang.

“Apakah kau ingin bergabung dengan Gunung Hua?” –tanya Chung Myung

“H-Hah?” –sontak Gu Chil

Gu Chil bertanya balik dengan ekspresi kosong di wajahnya.

“Kau ingin aku datang ke Gunung Hua?” –tanya Gu Chil

“Tidak, apakah kau ingin keluar dari Serikat Pengemis dan bergabung dengan Gunung Hua?” –balas Chung Myung

“…….”

Mendengar jawaban Chung Myung, Gu Chil membeku dengan mata terbuka lebar.

‘Apakah dia benar-benar gila?’ –batin Gu Chil

Bagaimana dia bisa mengatakan itu di hadapan Hong Dae-gwang?

Bukankah mengubah sekte milik seseorang adalah masalah besar?

Ketika Gu Chil menoleh dengan kaku dan menatap Hong Dae-gwang, Chung Myung tertawa lagi.

“Tidak ada yang perlu diperhatikan. Tidak akan ada masalah di Serikat Pengemis hanya karena kau ingin pindah. Benar kan?” –ucap Chung Myung

“Hah? Tentu saja, tentu saja. Sebaliknya, kita bisa lebih dekat. Hahahaha.” –balas Hong Dae Gwang

Hong Dae-gwang tersenyum cerah dan menganggukkan kepalanya.

Chung Myung mengangguk dan menambahkan.

“Aku sudah berpikir, tetapi tidak banyak yang bisa aku lakukan untuk membantumu jika kau masih berada di Serikat Pengemis. Jadi jika pikiranmu berubah, datanglah ke Gunung Hua. Maka aku pasti akan membesarkanmu untuk menjadi seorang master.” –ucap Chung Myung

Kata master menembus telinga Gu Chil.

Sungguh usulan yang menggiurkan.

Tapi dia ingat momen saat….

Ekspresi putus asa dari murid-murid Gunung Hua yang duduk di kiri dan kanan Chung Myung.

‘Jangan datang kesini! Jangan datang, brengsek!’ –batin murid gunung hua

‘Disini adalah neraka!’ –batin murid gunung hua

‘menjadi pengemis lebih baik. Seorang pengemis seratus kali lebih baik!’ –batin murid gunung hua

‘Apakah kepalamu kuat?’ –batin murid gunung hua

Baru setelah Gu Chil terlihat serius, dia ingat apa yang baru saja didengar Baek Chun.

– Kau keparat! Karena kau, hah! Gunung Hua menjadi korban sekarang karena ulahmu!

“…….”

Dia tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi dia pasti bisa menebak bahwa Gunung Hua bukanlah tempat yang menyenangkan.

Gu Chil dengan cepat melambaikan tangannya.

“T- Tidak. Aku akan tinggal di Serikat Pengemis.” –ucap Gu Chil

“Kenapa?” –tanya Chung Myung

Chung Myung memiringkan kepalanya seolah dia tidak mengerti.

“Apakah kau suka hidup sebagai pengemis?” –imbuh Chung Myung

“…Ya lagipula tidak seburuk itu.” –balas Gu Chil

Gu Chil tergagap dan melanjutkan kata-katanya.

“Senang jika aku bisa menjadi seorang master, tapi…. Aku bangga menjadi salah satu dari Serikat Pengemis……. Benar, aku bangga akan hal itu. Aku ingin hidup dengan integritas di Serikat Pengemis.” –ucap Gu Chil

Hong Dae-gwang, yang mendengarkan di sebelahnya, mengangguk senang.

“Hahahaha, temanmu sepertinya lebih memilih Serikat Pengemis daripada Gunung Hua.” –ucap Hong Dae-gwang

“Aku tidak mengerti. Apa bagusnya menjadi pengemis?” –ucap Chung Myung

Ketika Chung Myung mengerutkan kening dan mengungkapkan rasa ingin tahu, Sahyung melontarkan sepatah kata pun.

“Aku mengerti.” –ucap murid gunung hua

“Aku juga.” –ucap murid gunung hua

Menjadi pengemis lebih baik.” –ucap murid gunung hua

Tatapan murung Chung Myung beralih ke mereka. Semua orang membuang muka dalam sekejap dan menatap jauh.

“Baiklah!” –seru Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang mulai menyelesaikan situasi.

“Jadi, Naga Gunung Hua sekarang berhutang pada Gu Chil?” –tanya Hong Dae-gwang

“Ya.” –balas Chung Myung

“Jadi kau ingin membantunya, namun kau tidak bisa karena tempatnya jauh dan dia berada di dalam Serikat Pengemis. sehingga kau ingin membawanya ke Gunung Hua?” –tanya Hong Dae-gwang

“Betul sekali.” –balas Chung Myung

“Jika begitu. Aku akan membawa orang ini ke Cabang Huayin.” -ucap Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang tertawa terbahak-bahak.

“Karena kau sangat menyukai anak ini, bukankah itu menyelesaikan masalah, bahkan jika dia bukan murid Gunung Hua?” -ucap Hong Dae-gwang

“Hmm.”

“Jika kau mau, aku bisa mengambilnya sebagai muridku.” -ucap Hong Dae-gwang

“…….”

Chung Myung, yang telah mendengarkan, memiringkan kepalanya.

Sementara itu di dalam batinnya.

‘Apa untungnya menjadi muridmu?’ –batin Chung Myung

Hong Dae-gwang, yang membaca artinya dari ekspresinya, dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

“Yah, bukankah itu akan memudahkanmu untuk memanggilnya ke Gunung Hua?” -ucap Hong Dae-gwang

“Oh, benar juga.” –ucap Chung Myung

Jika dia sedikit terlambat, dia akan dipermalukan di depan para pengemis.

Hong Dae-gwang dengan cepat mengakhiri situasi ini dengan senyuman.

“Hahaha. Ya! Kalau begitu ayo kita lakukan.” –ucap Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang menepuk bahu Gu Chil lagi.

Gu Chil, sementara itu, merasa benar-benar terganggu.

Dia pikir dia bertemu dengan seorang teman lama, tetapi tiba-tiba, Wang Cho dipukuli, dan sekarang dia pergi ke Cabang Huayin.

Baginya, yang telah menjadi pengemis dua simpul biasa sampai beberapa waktu yang lalu, ini benar-benar seperti keberuntungan Langit dan Bumi.

“B- Bisakah aku benar-benar melakukan itu?” –ucap Gu-chil

“Tentu saja, itu bukan apa-apa mengingat pencapaianmu saat ini.” –ucap Hong Dae-gwang

“Terimakasih…….” –balas Gu Chil

Kemudian Chung Myung mengerutkan kening.

“Apa maksudmu? Ini bukanlah hadiah. Jika kau mengatakan itu pencapaian, kau seharusnya memberinya hadiah terpisah.” –ucap Chung Myung

“… i- itu benar.” –ucap Hong Dae-gwang

“Jangan mencoba menyeka mulutmu, dan beri makan daging kepada muridmu dengan benar.” –ucap Chung Myung

“Jangan khawatir, aku akan membuatnya makan daging hingga mereka muak makan daging selama sisa hidupnya.” –ucap Hong Dae-gwang

Hong Dae-gwang tersenyum senang.

‘Berkat orang ini, semuanya berjalan lebih baik.’ –batin Hong Dae-gwang

Serikat Pengemis sekarang mengawasi Gunung Hua.

‘Gunung Hua pasti akan menjadi sekte yang mengguncang Kangho.’ –batin Hong Dae-gwang

Penting untuk menjaga hubungan baik dengan orang-orang seperti itu.

Naga Gunung Hua, inti dari Gunung Hua, tampaknya peduli dengan Gu Chil, jadi akan sangat bermanfaat bagi Serikat Pengemis jika keduanya bisa disatukan.

Dengan pemikiran itu, rasanya seperti menyembelih beberapa sapi sekaligus, bukan?

Tapi kata-kata Chung Myung belum berakhir.

“Dan.” –ucap Chung Myung

“Ya?” –sahut Gong Dae-gwang

“Tolong bawa dia juga.” –ucap Chug Myung

“…dia?” –tanya Gong Dae-gwang

“Dia.” –ucap Chung Myung

Chung Myung mengarahkan dagunya ke Jong Pal.

Karena pekerjaannya tampaknya telah selesai dengan baik, Jong Pal yang sedikit lega, mengriyitikan ekspresinya agi.

tanya Hong Dae-gwang.

“…Apa ada yang salah dengan dia?” –ucap Hong Dae Gwang

“Oh, jangan khawatir. Apa menurutmu aku akan memukulnya lagi ?” –ucap Chung Myung

‘Eh.’ –batin Hong Dae Gwank

Chung Myung mengangkat bahu saat melihat ketidakpercayaannya itu.

“Yah, aku hanya mencoba untuk sering bertemu dengannya. Aku pikir dia memiliki posisi yang bagus, dan aku pikir dia akan dapat menangani pekerjaanku dengan cepat mulai sekarang. Aku tidak berpikir akan ada masalah.” –ucap Chung Myung

“…….”

“Jadi. Tolong! Tolong bawa dia. Tolong!” –ucap Chung Myung

Melihat mata melotot Chung Myung, Hong Dae-gwang tersenyum senang.

‘Aku seharusnya tidak pernah memiliki dendam terhadap orang ini.’ –batin Hong Dae-gwak

Sungguh luar biasa bahwa seseorang bisa begitu gigih.

“Jadi mereka berdua datang ke Huayin setelah kompetisi, kan?” –ucap Chung Myung

“…Aku rasa begitu.” –balas Hong Dae Gwak

Chung Myung tersenyum dan menatap Gu Chil.

“Semoga kita sering bertemu.” –ucap Chung Myung

“Y-Ya.” –batin Gu Chil

“Dan.” –ucap Chung Myung

Kepalanya berputar ke satu sisi.

“Mari kita bertemu Wang Cho lebih sering juga.” –ucap Chung Myung sambil tersenyum jahat

“…….”

“Baiklah.” –ucap Chung Myung

“…….”

Ada jalan yang kokoh di depan masa depan Gu Chil.

Dan pada saat yang sama, itu adalah saat ketika neraka terbentang di masa depan Jong Pal.


** 20 Chapter terbaru KLIK TRAKTEER**


 
**JOIN GRUP TELEGRAM**
https://t.me/Tetuasektegununghua

Comment

Options

not work with dark mode
Reset