Pengenalan Karakter
“Hyun Jong” (Ketua Sekte)
“Tang Soo-Soo” (Putri keluarga Tang)
Jangan katakan itu terlebih dahulu (bagian 3)
“Apakah semuanya sudah mendapatkan pillnya ?” -ucap ketua sekte
“Sudah !” (jawab serempak)
“Jika begitu, makan sekarang dan mulai berkultivasi.”
“Baik !”
Seluruh murid-murid Gunung Hua sedikit melebarkan jarak dan duduk bersila di tempat mereka.
Ini bahkan tidak mencapai setengah dari masa kejayaan Gunung Hua di masa lalu, Namun ketua sekte Hyun Jong tidak bisa menahan perasaan haru melihat banyak dari murid murid memenuhi Aula Pelatihan.
Terlebih lagi, saat ini kami memiliki Pil Jasodan[1] versi Gunung Hua.
‘Gunung Hua akan menjadi lebih kuat.’ Ucapnya dalam hati.
Ketua sekte mengepalkan tinjunya sedikit.
‘Apakah kalian benar benar akan membagikan sebuah Yeongdan[2] kepada semua murid disini?’
Sementara itu, Tang Soo-soo memandang Yeongdan di tangannya dengan tatapan bercampur aduk.
‘Apa yang sebenarnya mereka lakukan?’
Karena berpengalaman dalam pengobatan dan pernah ikut dalam proses pemurnian pil beberapa kali, Tang Soo-soo dapat melihat betapa berharganya Yeongdan ini tanpa harus mencobanya.
Mempertimbangkan aroma murni yang mengalir keluar, Yeongdan ini seharusnya berada di level Chendokdan[3].
Cheondokdan merupakan Yeongdan terbaik di Keluarga Tang.
Tetapi apakah ada sekte yang memberi Yeongdan seolah-olah mereka sedang membagikan sebuah snack?
Itu adalah sesuatu yang belum pernah dia dengar.
Pertama-tama, tidak mungkin sekte yang mampu melakukan hal seperti ini ada, dan bahkan jika mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan Yeongdan, hal seperti ini tidak akan terjadi.
‘Sekte mana yang mendistribusikan Yeongdan yang berharga ini kepada murid-murid kelas tiga?’
Bahkan di Keluarga Tang yang disebut penguasa Sichuan, satu-satunya orang yang bisa mencium aroma Yeongdan adalah garis keturunan langsung, terutama keluarga utama.
Anggota keluarga cabang atau yang lain bahkan tidak berani berharap untuk memiliki sebuah Yeongdan.
Alasannya?
Sangat sederhana.
Bagi sebuah sekte, Yeongdan adalah penghargaan (reward/hadiah) terbaik yang bisa diberikan kepada murid mereka.
Oleh karena itu, Ketua sekte menggunakan Yeoungdan dan buku seni bela diri sebagai pemancing untuk menarik kesetiaan dari murid-murid mereka.
Tetapi yang terjadi sekarang, sekte ini dapat memproduksi, dan bahkan mereka akan membagikannya kepada semua murid dengan rata? Bahkan ke dirinya, yang datang ke sekte Gunung Hua dalam waktu kurang dari sebulan?
‘Apakah ini pembodohan? Atau hanya kebesaran hati sekte gunung hua?’
Semakin dia pikirkan, semakin dia tidak bisa memahami Sekte Gunung Hua ini.
Dia telah mendengar dengan jelas bahwa sekte ini telah jatuh, tetapi yang terlihat sekarang, sekte ini memiliki cukup banyak sumber daya.
Di masa lalu, dikatakan bahwa Gunung Hua kehilangan seni bela dirinya dan menjadi lemah, tetapi tiba tiba monster (Chung Myung) itu muncul disekte ini.
Dia tidak bisa memperkirakan seberapa jauh sekte ini akan berkembang kedepannya.
‘Sepertinya ini hal yang bagus karena telah bergabung kesini’
Satu hal yang pasti, tempat ini berbeda dengan Keluarga Tang. Meskipun Keluarga Tang menekankan persatuan atas nama keluarga, bagi Tang So-soo, murid-murid Gunung Hua lebih seperti keluarga sejati.
Mereka tidak membeda-bedakan, dan saling percaya satu sama lain bahkan hal ini dapat dirasakan dari kata-kata yang mereka sampaikan.
Inilah gambaran keluarga yang ada dipikiran Tang Soo-soo secara samar-samar.
‘Bisakah aku menjadi bagian mereka?’
Bagian dari Keluarga ini ?
Tang So-soo menutup bibirnya dengan erat dan melihat ke depan.
“Telan !” -ucap tetua sekte
“Siap !”
Para murid membalas instruksi tetua sekte dengan suara keras dan menelan Jasodan ke dalam mulut mereka.
Baek Chun menatap Jasodan dengan ekspresi perasaan aneh.
‘Ini adalah …’
Tanaman Jamokcha[4], yang diperoleh dari dengan susah payah dari Yunnan, membuahkan hasil seperti ini.
Melihat Yeongdan berwarna ungu dan ber-tekstur halus, dia mengangguk sedikit dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
# cesss
Yeongdan yang telah ditelan meleleh dalam sekejap dan berubah menjadi cairan, lalu memancarkan aroma yang tak terlukiskan.
Rasanya seperti mulutnya penuh dengan aroma.
Bahkan sebelum berusaha menelan, Yeongdan yang meleleh langsung mengalir ke tenggorokannya.
Baek Chun segera memejamkan mata dan mulai berkultivasi.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena dia sudah pernah meminum pil Chaos Origin[5] sekali dan berhasil menyerapnya.
‘Huh?’
Tubuhnya tersentak sesaat.
‘Ini berbeda!’
Baek Chun tidak bisa menjelaskannya, tetapi Yeongdan yang telah masuk ke perutnya jelas berbeda dari Yeongdan yang dia makan di masa lalu.
Tentu saja, pil Chaos Origin itu sangat murni, tetapi Jasodan ini terasa hingga membuat pil Chaos Origin yang seperti itu terasa keruh (kurang/kalah murni).
Hal ini terasa seperti air asli dari pegunungan berada pada mulutnya.
Energi murni perlahan mulai berputar-putar di seluruh tubuh Baek Chun.
‘Jangan terburu-buru… perlahan.’
Yeongdan pada dasarnya diciptakan untuk mengisi kembali energi (Chakra/Ki) pada tubuh manusia. Bahkan walaupun tidak mencoba menyerapnya, energi ini akan tetap mengalir di sepanjang meridian dan meleleh dengan sendirinya.
Bukankah dia sudah pernah mencoba sekali pil Chaos Origin ?
Hal ini tidak berbeda dari sebelumnya. Energi terus mengalir dengan sendirinya. Seolah-olah tubuh Baek Chun adalah bumi, dan energinya adalah sungai yang mengalir melaluinya.
Dan perbedaannya dimulai di sini.
‘Huh?’
Baek Chun terkejut dan berkonsentrasi pada energi yang mengalir melalui tubuhnya.
‘Mengapa tidak bergerak?’
Perlahan, dia mencoba mengarahkan energi ke Dantian melalui dua belas titik meridian, tetapi energi Jasodan yang memasuki tubuhnya tidak mengikuti keinginannya.
Dia mencoba membimbing energi dengan sangat lembut berulang kali, tetapi tidak peduli seberapa keras dia mencoba, energi ini bahkan tidak bergerak.
‘Brengsek! Chung Myung yang membuat ini, kan?’
Yeongdan ini sangat mirip dengan pembuatnya.
Dia tidak mendengarkannya sama sekali.
‘Apakah ada yang terlewat ?’
Ternyata hal ini hanya sesaat saja, dan tiba tiba Baek Chun sangat terkejut.
#Kuuung!
Energi Jasodan tiba-tiba mulai menyebar ke seluruh tubuh Baek Chun.
‘Oh?’
Bagaimana dia bisa mengatakan ini? Perasaan ini?
Rasanya seperti air bersih dari Lembah Simsan mengalir ke dalam tubuhnya. Energi Jasodan menyebar ke segala arah dan membuang Ki kotor di tubuh Baek Chun.
Baek Chun gemetar.
‘Ini benar-benar ….’
Ki adalah energi yang pasti ada pada seseorang saat hidup di dunia. Namun, Ki kotor pasti akan menumpuk di dalam tubuh manusia dan menjadi limbah yang menghambat sirkulasi energi Ki murni.
‘Tidak mungkin Yeongdan ini memiliki kesadaran…’
Mengapa ini tampak seperti si brengsek Chung Myung?
Sementara dia memikirkannya, energi Jasodan terus mengalir dan membersihkan meridian kedua belas Baek Chun.
Bersih
Sangat bersih!
Energi Murni ini tidak mentolerir keberadaan Ki kotor. Jika ada energi kotor sekecil apa pun, dia akan otomatis bergegas masuk dan menendangnya keluar berulang kali.
‘Ah!’
Kemudian, energi murni terkumpul di satu tempat, dan mereka perlahan mengalir ke atas dan terus ke tas
Baek Chun, yang mengetahui apa yang sedang terjadi, bergidik ngeri.
‘Tidak mungkin.’
Energi melonjak naik ke arah Imdokyangmaek (Gerbang Surga).
Imdokyangmaek adalah tempat yang harus ditembus untuk memasuki alam/ranah puncak.
Namun, Gerbang Surga sudah diblokir sejak manusia terlahir dan tidak akan terbuka dengan mudah. satu satunya cara untuk melewati Gerbang Surga adalah dengan mencoba menembus dengan seluruh kemampuan dan persiapan yang matang. Jika seseorang mencoba menembusnya tanpa persiapan yang matang, mereka dapat lumpuh karena cedera internal yang parah.
Namun, energi Jasodan mengalir deras menuju Gerbang Surga, seolah-olah itu bukanlah hal yang besar.
‘Tolong hentikan!’
Dia sangat panik.
Energi gila ini benar benar menyerupai pembuatnya dan tidak tahu bagaimana cara untuk berhenti. Seolah berfikir kedepan adalah tindakan seorang pengecut, energi ini menerobos dan memukul Gerbang Surga dengan kekuatan yang ganas.
#Kwaang!
Ada ledakan keras di kepalanya. Pada saat yang sama, kepalanya merasa pusing sejenak.
Baek Chun berusahan untuk menjaga kesadarannya.
‘Ti-Tidak..’
Dia sudah kehilangan kendali, tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia kehilangan kesadaran di sini.
ungu
Baek Chun gemetar dan mengerang kesakitan seperti ada sebuah lonceng raksasa yang berbunyi di kepalanya berulang kali.
‘Chung Myung kenapa kau membuat ini?’
Pil Chaos Origin memiliki energi yang harmonis. menggunakannya cukup mudah, bungkus dengan lembut, rangkullah dengan hangat. Tidak ada yang akan bertentangan dengan energi Chaos Origin Pill.
Tapi ada yang salah dengan orang ini.
Rasa pil Jasodan benar bener mirip hanya saja pil ini tidak mendengarkan dan bergerak dengan sendirinya. Seolah-olah energi itu sendiri memiliki kesadaran.
Dan sekarang kesadaran itu terus menghantam Baek Chun.
#Kung! Kung! Kung!
Ya Tuhan..
Energi yang tersumbat di Gerbang Surga terkena energi yang mengalir seperti orang gila.
#Kung! Kung!
Gerbang Surga Baek Chun benar benar kuat.
‘Ayo, Chung Myung, maksudku, energi Jasodan. Semuanya punya waktunya masing masing, saat ini bukanlah saatnya menembus gerbang surga, Jadi mari kita menyerah sekarang dan kembalilah ke dalam Dantian.’
Ini benar benar mirip seperti ketika dia mencoba menghentikan Chung Myung, tetapi Baek Chun cukup putus asa sekarang. Pada tingkat ini, dia mungkin benar-benar berakhir dengan cedera.
Karena memiliki energi yang begitu murni, kemungkinan cidera seharusnya cukup rendah, tetapi dia tidak dapat tenang apa pun yang terjadi.
Energi yang tidak bisa menerobos bahkan setelah mengenai gerbang surga beberapa kali tiba-tiba mundur dan mengalir ke bawah.
‘Nah!’
‘Benar begitu. Ya! Pergilah Sana! mengalirlah ke Dantian!’
Energi yang turun dari kepala turun di sepanjang tulang belakang dan akhirnya melewati dada dan mencapai dekat Dantian.
‘Masuklah!’
Tapi energi ini malah berhenti tepat di depan Dantian. Dan sedikit berfluktuasi.
‘Huh?’
‘Tidak mungkin!’
‘Ini tidak mungkin kan ? ya kan?’
Energi yang bergetar beberapa kali mulai mengumpulkan kekuatan.
GASKEEUNN!
Ada suara seolah-olah topan besar sedang menyapu tubuhnya.
‘Ti-Tidak’
Dan tanpa kesempatan untuk berpikir, energi itu melonjak dengan kecepatan yang sangat besar. Kemudian, memukul Gerbang Surga dengan sangat keras.
‘Bajingan gila!’
Ada ledakan suara ledakan, dan ada rasa sakit yang tak terlukiskan membanjiri dirinya.
Matanya menjadi pusing dan pikirannya semakin gelap. Itu adalah kejutan seperti bom yang meledak di dalam tubuh.
Baek Chun menggertakan giginya dan mengejang kesakitan seperti kepalanya akan terbelah.
Namun tiba tiba
Rasa sakit itu menghilang dalam sekejap dan sesuatu yang belum pernah dia alami sejauh ini mulai terjadi.
‘Apakah ini adalah..?’
Dia bisa merasakan dunia.
‘Apa-apaan ini?’
Saat ini kondisinya sedang menutup mata dan duduk bersila. Selama bermeditasi, seharusnya suara apapun tidak akan terdengar dan kulit tidak akan merasakan apapun.
Namun demikian, yang dirasakannya sungguh sangat jelas.
Langit menatapnya. Bumi mendukungnya. Aliran udara yang melewatinya, serta aliran energi Ki, sangat jelas seolah-olah dia bisa memegangnya.
Heaven Knows. (天通) / Kita akan sebut keberadaan surga.
Tubuh yang berhasil membuka Gerbang Surga dapat merasakan dunia secara langsung tanpa melalui media panca indera.
‘I-ini adalah dunia yang dilihat oleh para master terhebat ….!’
Kesenangan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Sementara Baek Chun bergidik senang, energi Jasodan, yang akhirnya menyelesaikan misinya, dengan penuh kemenangan memasuki Dantian setelah menyingkirkan semua Ki kotor yang tersisa.
Dan akhirnya, itu melebur dan menjadi satu dengan energi Baek Chun, yang awalnya tinggal di sana.
Dengan momentum yang cepat, kekuatan internalnya meningkat dengan pesat dan kemudian menetap di dalam Dantiannya.
Mata Baek Chun berkedip terbuka.
“Whoa!”
Dunia yang berbeda terbentang di hadapannya.
Rasanya seolah-olah dunia telah menjadi berkali-kali lebih jelas. Rasanya seolah-olah dia akhirnya melepas kain itu setelah melihat dunia dengan mata tertutup.
Apakah ini hanya kelihatannya saja, atau..?
Bahkan suara seseorang yang sedang bernapas dari kejauhan dapat didengar dengan jelas.
Kulitnya menjadi sangat sensitif dan secara akurat dapat menangkap tekstur dari udara yang melewati tubuhnya.
Menerima begitu banyak informasi sekaligus membuat kepalanya pusing.
‘Aku telah menembus tembok penghalang itu.’
‘Benar-benar obat yang hebat!’
Emosi yang luar biasa melilit tubuhnya.
Obat ini benar-benar berbeda dari Chaos Origin, hasilnya benar benar melebihi obat itu.
“Apakah kau sudah selesai?”
“Apa?”
Baek Chun mengangkat kepalanya.
Ketua sekte dan tetua lainnya menatapnya.
“Oh.”
Ia terlambat menyadari bahwa dirinya adalah orang terakhir yang selesai bermeditasi, Baek Chun segera melihat sekelilingnya.
Dia bisa melihat murid Gunung Hua lainnya sedang berbaris.
‘Ah…’
Mereka benar benar berbeda. yang terlihat dimatanya hanya konsentrasi dan semuanya benar benar terlihat jelas jika efek baik yang mereka terima dari Jasodan sangat besar.
Baek Chun menatap lurus ke depan dan bangkit dari tempat duduknya.
“Ketua Sekte…!”
Namun saat dia berdiri, tiga orang yang berdiri di depannya tersandung serempak.
“…….”
‘Huh?’
Ketua Sekte memasang ekspresi canggung saat dia melihat Baek Chun yang bingung.
“K-Kamu pasti melakukannya dengan baik. Melihat bahwa semua kotoran telah keluar dari tubuhmu.”
“Maaf?”
‘Apa maksudnya dengan kotoran?’
Baek Chun perlahan menurunkan pandangannya.
“A-Apa ini?”
Pakaiannya yang sebelumnya rapi terlihat menghitam. Dan, ada bau busuk yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Kemudian Baek Chun, yang mengenali bau busuk yang menusuk hidungnya, muntah dengan keras.
“Hoek. Ini …….Ughhh!”
Ketika dia melihat sekelilingnya dengan air mata berlinang karena mual, ada beberapa orang yang mirip dengannya.
Itu adalah Yoo Iseol, Jo-Gol, dan Yoon Jong.
Semua murid terlihat seperti habis tercebur ke dalam lumpur, kotor dan bau.
“Ugh…….”
“Bau ini… Benar benar bisa membunuhku”
“Mandi. Mandi! Sial! Mandi!”
‘Huh?’
‘Barusan … sepertinya senior seperti berkata kasar?’
Selain itu, suaranya dua kali lebih tinggi dari biasanya.
Tetua keuangan berteriak dengan menutup hidung saat dia melihat Baek Chun, yang bingung.
“Pergi mandi sekarang! Aku tidak tahan dengan bau-mu!”
“B-Baik!”
Ketua Sekte dan Tetua yang menonton adegan itu bertukar mata.
Kemudian pandangan mereka beralih ke satu tempat.
“Bagaimana menurutmu?”
“Apanya yang bagaimana?”
Chung Myung memiringkan kepalanya sambil mengunyah dendeng sapi.
Sambil bertanya ke tetua keuangan
“Apakah kau sudah mencapai perubahan tubuh?”
“P-Perubahan tubuh apanya?.. A-Aku hanya mengosongkan perutku saja agar terlihat kurus!”
“….ummm, sungguh??”
“Tapi efeknya serupa.”
“Baiklah kalau begitu”
Lalu Chung Myung berkata
“Masih belum cukup.”
“……Huh?”
Ketua Sekte memberikan tatapan bertanya-tanya, tetapi Chung Myung mengunyah dendeng sapi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setidaknya.
Mereka siap mempelajari ilmu pedang gunung hua dengan benar.
‘Sekarang mari kita lihat..’
Bisakah mereka menyimpan ekspresi bahagia itu di wajah mereka meskipun sampai saat ini aku memberikan kemudahan pada latihan mereka?
‘Aku Penasaran’
Senyum jahat.
Catatan:
- [1] Jasodan: Pil original sekte gunung hua dimasa lalu yang sempat hilang
- [2] Yeongdan: Sebutan untuk Pil mujarab, Jasodan adalah salah satu dari Yeongdan
- [3] Chendokdan: Pil terhebat milik keluarga Tang
- [4] Jamokcha: tanaman yang didapatkan pada misi Yunnan
- [5] Chaos Origin: Pil ciptaan dokter terhebat dimakam pedang (sori lupa nama :D)