(Bagian 1)
“…… Iblis Surgawi …….” –batin Tang Gun-ak
Suara erangan Tang Gun-ak terdengar di tengah keheningan.
“Apa kau tahu apa yang kau katakan sekarang?” –tanya Tang Gun-ak
“Tentu saja, aku tahu.” –jawab Chung Myung
“Dia sudah mati. Seratus tahun yang lalu!” –seru Tang Gun-ak
“Ya, aku tahu.” –Jawab Chung Myung
Tak lain adalah Chung Myung yang memotong tenggorokannya. Jika Chung Myung tidak
tahu fakta ini, siapa lagi?
“Bagaimana mungkin orang yang sudah mati bisa hidup kembali?” –ucap Tang Gun-ak
Chung Myung menoleh sedikit dan menatap Seol So-baek.
Lebih baik mendengar hal ini dari Seol So-baek. Menyadari maksud Chung Myung, Seol So-baek mengangguk dalam hati.
“Aku akan menceritakan sedikit tentang apa yang terjadi di Laut Utara.” –ucap Seol So-baek
Mulut Seol So-baek yang sedikit tegang perlahan mulai terbuka.
Beberapa saat kemudian.
Wajah Tang Gun-ak dan Maeng So menjadi dingin ketika mereka mendengar keadaan yang diceritakan oleh Seol So-baek.
Cerita yang sangat mendetail. Mereka mendengar bahwa Chung Myung bertempur melawan Sekte Iblis di Laut .
Utara, tapi ini adalah pertama kalinya mereka mendengar keadaannya yang begitu rinci.
“Iblis Surgawi ……kebangkitan.” –ucap Maeng So
Maeng So mengerutkan kening dan Itu adalah suara seperti geraman binatang buas.
“Apakah hal seperti itu benar-benar mungkin?” –tanya Tang Gun-
“Ya, seperti yang kalian semua tahu, Iblis Surgawi yang muncul di Kangho bukan hanya satu.” –ucap Chung Myung
“Ya, istilah Iblis Surgawi pada akhirnya adalah kata simbolis yang mengacu pada pemimpin dan Tetua Sekte Iblis.” –ucap Tang Gun-ak
“Ya, tapi …….” –ucap Chung Myung
Chung Myung menghela nafas sejenak dan berkata.
“Mungkin itu bukan hanya sebuah gelar yang sederhana. Mungkin Iblis Surgawi benar-benar telah dibangkitkan berulang kali.” –sambung Chung Myung
“…… Tidak, itu konyol …….” –ucap Maeng So
Maeng So menggelengkan kepalanya dengan kuat seolah-olah tidak mungkin hal seperti itu bisa terjadi.
Tentu saja, Chung Myung memahami kekhawatiran Maeng So. Dia akan menganggapnya sebagai omong kosong dan melanjutkan hidup jika dia tidak mengalami kebangkitan itu sendiri.
Tapi Chung Myung tidak punya pilihan selain mempercayainya.
Apa yang dia alami secara langsung.
Ritual kebangkitan yang gagal, di mana Uskup Iblis mencurahkan segalanya.
Dan yang paling penting …….
– Ingatlah, murid Sekte Gunung Hua. Ini bukanlah akhir dari segalanya. Iblis akan bangkit kembali lagi. Pada saat itu, Langit Iblis akan benar-benar terbuka. Pada saat itu, tidak ada yang bisa menghentikan Iblis …….
‘Kata-kata terakhir Iblis Surgawi.’ –batin Chung Myung
Pada saat itu, dia mengira itu tidak lebih dari sebuah kutukan dari seseorang yang berada di ambang kematian.
Namun, setelah ia memikirkannya kembali, kata-kata itu sangat berarti.
“Sejujurnya aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan jika kalian memintaku untuk memberikan dasar yang jelas.” –ucap Chung Myung
“Aku juga tidak yakin aku benar. Tetapi menurut pendapatku, Iblis Surgawi telah dibangkitkan. Maka hal yang sama akan terjadi lagi seperti di masa lalu.” –sambung Chung Myung
Tang Gun-ak menggigit bibir bawahnya dengan lembut
‘Hal yang mengerikan itu terjadi lagi …..’ –batin Tang Gun-ak
Perang Besar Faksi Adil dan Iblis.
Perang Besar Iblis.
Ada terlalu banyak nama untuk perang itu.
Umumnya, nama yang jelas diberikan untuk sebuah perang besar. Namun, banyak orang yang menghindari menyebutkannya karena mereka tidak ingin mengingat perang yang mengerikan itu dan akhirnya perang itu memiliki berbagai nama.
Perang yang begitu mengerikan yang bahkan mengerikan untuk disebutkan akan terjadi sekali lagi?
“Iblis Surgawi… Ya, jika Iblis Surgawi kembali, itulah yang akan terjadi. Kami tidak memusnahkan mereka sejak awal. Pemuja yang kehilangan Iblis Surgawi hanya mundur seperti air surut dan menyembunyikan keberadaan mereka.” –ucap Tang Gun-ak
“Sebelum mereka membakar Sekte Gunung Hua.” –ucap Chung Myung
Tang Gun-ak menatap Chung Myung dengan wajah pahit dan bertanya.
“Jadi menurutmu apa yang harus kita lakukan?” –tanya Tang Gun-ak
“Apakah kau percaya padaku?” –tanya Chung Myung
“Tentu saja.” –jawab Tang Gun-ak
Dia pikir akan butuh waktu lama untuk membujuk. Dia pikir mungkin mereka akan kembali tanpa mempercayai kata-katanya sampai akhir. Tapi kata-kata Tang Gun-ak sangat tenang.
“Semua orang di sini berkumpul, mempercayaimu Jika kami tidak mempercayai katakatamu, kata siapa yang harus kami percayai?” –ucap Tang Gun-ak
“…….”
“Orang Sichuan tidak mudah percaya, tapi begitu mereka percaya, mereka tidak akan ragu lagi. Tidak ada alasan bagimu untuk mengancam kami dengan kebohongan.” –ucap Tang Gun-ak
Maeng So mengangguk ketika mendengarnya.
“Aku juga merasakan hal yang sama.” –ucap Maeng So
“…….”
“Sulit dipercaya karena itu adalah cerita yang konyol ….tapi apa yang dikatakan Tang Gun-ak benar. Jika itu adalah perkataan Naga Gunung Hua, pasti ada alasan dan buktinya.” –ucap Maeng So
Seol So-baek dengan cepat membuka mulutnya.
“Tentu saja, kami dari Laut Utara percaya padamu Karena aku sendiri telah mengalaminya.” –ucap Seol So-baek
Chung Myung menatap mereka bertiga dengan tajam dan kemudian mengalihkan pandangannya pada Tetua Sekte Kemudian Tetua Sekte tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Chung Myung diliputi perasaan aneh.
Di masa lalu, dia begitu kuat sehingga tidak bisa dibandingkan dengan dirinya yang sekarang. Namun, kata-kata dan tindakannya tidak mendapat kepercayaan seperti sekarang.
Bahkan di akhir perang, ada orang-orang yang secara membabi buta mengagumi kekuatannya, tetapi hanya ada beberapa yang benar-benar percaya pada kata-katanya. Bahkan di Gunung Hua, tempat dia berasal.
Namun, para ketua dari setiap sekte, yang seharusnya lebih berhati-hati daripada orang lain, mengatakan bahwa mereka mempercayai apa yang dia katakan tanpa dasar yang jelas.
Chung Myung tidak tahu persis mengapa mereka mengatakan hal ini dalam kehidupan yang telah dia dapatkan lagi, dan apa yang telah dia tunjukkan kepada mereka. Namun, kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang ini memenuhi sudut hatinya.
“…… Menurut kalian, apa alasan pembentukan Aliansi Kawan Surgawi ini?” –tanya Chung Myung
Chung Myung menenangkan suaranya yang sedikit bergetar.
Semua orang menjawab dengan pelan.
“Perluasan rute perdagangan dari Laut Utara ke Yunnan, perluasan pengaruh yang berpusat di bagian barat Jungwon, sehingga memberikan kesempatan pada masing-masing sekte untuk saling mengisi kekurangan dan pengembangan lebih lanjut.”
“Juga, menggulingkan sistem yang ada, yang diwakili oleh Sepuluh Sekte Besar dan Lima Keluarga Besar.”
“Juga Lima Klan Luar.”
Mereka semua setuju. Tapi Chung Myung berbicara dengan perlahan.
“Tentu saja Tapi… semua itu tak penting bagiku. Hanya ada satu alasan yang sebenarnya.” –ucap Chung Myung
Matanya bersinar dengan tekad.
“Bertahan hidup.” –ucap Chung Myung
“…….”
“Gelombang besar akan datang Gelombang raksasa yang tak tertandingi yang belum pernah kita alami sebelumnya. Kita tidak mungkin bertahan hidup sendirian. Kita harus berpegangan satu sama lain, menolong mereka yang tersapu, mengertakkan gigi dan bertahan untuk
bertahan hidup.” –ucap Chung Myung
Kemudian Tang Gun-ak berkata.
“Ombak besar itu… adalah Mereka. Sekte Iblis.” –ucap Tang Gun-ak
“Benar.” –balas Chung Myung
“Bisa juga itu adalah api yang disebabkan oleh Jang Ilso.” –ucap Tang Gun-ak
“Itu benar.” –ucap Chung Myung
Suara tegas Chung Myung jelas tertanam di telinga semua orang.
“Sama halnya dengan apapun. Keberadaan Aliansi Kawan Surgawi bahkan bisa menambah bahan bakar ke dalam api atau membuat ombak semakin tinggi. Tapi kita tidak bisa membiarkannya begitu saja. Karena kita sudah mengalaminya. Harga yang harus dibayar oleh mereka yang berpuas diri dan ceroboh di masa kini, tidak lah kecil.” –ucap Chung Myung
Bukan hanya Gunung Hua yang terluka karena bekas-bekas perang.
Masing-masing dari empat sekte di sini mengalami banyak kerusakan akibat Perang Iblis.
“Saling percaya satu sama lain bukan hanya ungkapan simbolis yang berarti bahwa sekte-sekte tersebut saling membantu satu sama lain. Kita akan segera bertarung satu sama lain dalam kehidupan nyata.” –ucap Chung Myung
Ketegangan melanda ruangan.
Mereka semua tahu betul Chung Myung tidak akan mengucapkan kata-kata serius seperti itu dengan mudah. Itu sebabnya bobot kata-kata ini lebih berat dari sebelumnya.
“Kita membutuhkan tekad seperti itu.” –ucap Chung Myung
Sementara itu, Chung Myung menyadari perubahan kata-katanya.
Sebenarnya, ketika dia pertama kali membuat Aliansi Kawan Surgawi, dia mencoba mencari perisai untuk menumpahkan darah atas nama Gunung Hua Namun kini ia tidak lagi menganggap ketiga sekte tersebut sebagai perisai.
Bahkan dalam benaknya, Aliansi Kawan Surgawi benar-benar telah menjadi satu. Mereka adalah teman yang akan melindungi Gunung Hua dan dia, dan yang harus dia lindungi juga.
Kemudian Maeng So mengelus dagunya dan berkata.
“Aku pikir yang harus aku lakukan hanyalah mengambil bagian dan mendapatkan keuntungan, tapi sepertinya semuanya menjadi sedikit rumit.” –ucap Maeng So
Tertawa terbahak-bahak, ia segera melihat Chung Myung.
“Menurutmu kapan itu akan terjadi?” –tanya Maeng So
“Tidak akan memakan waktu beberapa tahun. Bahkan, bisa jadi besok.” –jawab Chung Myung
“Beberapa tahun… atau bahkan beberapa hari…” –ucap Maeng So
Saat Maeng So mengulangi kata-kata itu dan mengatur pikirannya, dia mengangguk dengan jelas.
“Kalau begitu, hanya ada satu hal yang perlu didiskusikan sekarang.” –ucap Maeng So
Mata semua orang tertuju padanya.
“Melihat masa depan yang jauh dan menjalankan aliansi bukanlah tugasku Itu adalah peran Maengju dan Tang Gaju. Yang perlu aku lakukan adalah satu hal: mencari tahu apa yang harus dilakukan Klan Namman Yasugung saat ini untuk bertahan hidup dari gelombang besar
itu.” –ucap Maeng So
“Mulai saat ini, aku akan mengabdikan diri untuk memperkuat kekuatan Klan Namman Yasugung. Pertama dan terutama, Klan Yasugung harus menjadi lebih kuat.” –sambung Maeng So
Mungkin terdengar sedikit egois. Namun, pernyataan Maeng So selanjutnya membuat Chung Myung menutup mulutnya.
“Jika tidak, itu hanya akan menjadi pengulangan masa lalu. Di masa lalu, Klan Namman Yasugung menerima hadiah berupa keselamatan dari saint pedang bunga plum! Lalu, kali ini kami lah yang akan menyelamatkan gunung hua!” –seru Maeng So
Dia menatap Tetua Sekte dan Chung Myung dengan mata membara.
“Klan Yasugung akan menjadi pelindung Gunung Hua.” –ucap Maeng So
Chung Myung menggigit bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata.
“Hal yang sama berlaku untuk Klan Es Laut Utara.” –ucap Seol So-baek
Seol So-baek berkata dengan wajah tegas.
“Aku tidak berani mengatakan Klan Es Laut Utara akan melindungi Gunung Hua. Aku tahu lebih baik dari siapapun bahwa kekuatan kami tidak terlalu mengesankan. Tapi…” –ucap Seol So-baek
Matanya sangat tegas dan tegak untuk seorang anak kecil seusianya.
“Klan Es akan bertempur di garis depan dan mundur terakhir. Kami akan membuktikan bahwa, setidaknya dalam semangat, kami tidak kalah.” –ucap Seol So-baek
Namun Tetua Sekte menggelengkan kepalanya sambil mendengarkan.
“Ini bukan hanya tentang melindungi.” –ucap Tetua Sekte
“…….”
“Kita berjuang bersama. Seperti itulah persaudaraan.” –ucap Tetua Sekte
“Kalau begitu kesimpulannya sederhana.” –ucap Tang Gun-ak
Tang Gun-ak membuka mulutnya sambil tersenyum
“Yang kuat akan bertahan. Itu adalah kebenaran yang tidak berubah. Namun, mulai sekarang, kita tidak boleh hanya mengulangi latihan kita tanpa berpikir, tetapi berlatih untuk situasi pertarungan yang sebenarnya. Kita juga harus mempersiapkan kolaborasi antar sekte ” –ucap Tang Gun-ak
“Juga …….” –ucap Maeng So
Maeng So menambahkan
“Semakin banyak kepala, semakin baik. Aku pikir sebaiknya kita mencari sekte tambahan untuk bergabung dengan Aliansi Kawan Surgawi.” –ucap Maeng So
“Aigoo! Kenapa kau mencari begitu jauh! Di sini! Nokrim ada di sini!” –seru Im Sobyong
Maeng So, yang melirik ke arah Im Sobyong, berbicara.
“Kita butuh orang yang bisa dipercaya!.” –ucap Maeng So
“Ketika kalian melihatku, kalian dapat melihat kepercayaan…” –ucap Im Sobyong
“Diamlah, bandit.” –ucap Chung Myung
“… Ya.” –ucap Im Sobyong
Im Sobyong yang putus asa menjadi tenang. Kemudian Maeng So berbicara dengan mimik yang agak serius.
“Ada satu hal yang harus kita ingat.” –ucap Maeng So
“Jika peristiwa mengerikan seperti invasi Sekte Iblis terjadi lagi, pasti akan jauh lebih parah dari perang sebelumnya. Di masa lalu, Saint Pedang Bunga Plum menghentikan Iblis Surgawi, tapi kali ini dia sudah tidak ada.” –sambung Maeng So
“…….”
“Jika Iblis Surgawi kembali ke bentuknya yang dulu… mungkin kita harus bertarung dalam pertempuran yang berujung kekalahan. Karena dia adalah Iblis Surgawi.” –ucap Maeng So
Semua orang mengangguk dengan wajah gelap.
Seniman Bela Diri Terhebat Sepanjang Masa.
Makhluk yang melampaui kemanusiaan dengan wadah manusia.
Namanya terukir pada orang-orang yang tinggal di Kangho seperti sebuah stigma.
Bagaimana mereka bisa damai di hadapan nama itu? Tapi kemudian Chung Myung berkata dengan tenang.
“Tapi kami pernah menghentikannya.” –ucap Chung Myung
Semua orang menatap Chung Myung.
“Jadi kita bisa menghentikannya kali ini juga. Karena itulah tujuan dari Aliansi Kawan Surgawi ada.” –ucap Chung Myung
Maeng So tersenyum tipis mendengar kata-kata Chung Myung.
‘Gunung Hua …..’ –batin Maeng So
Di masa lalu, Klan Yasugung diselamatkan oleh Saint Pedang Bunga Plum Gunung Hua Dan sekarang, entah bagaimana, dia merasa bahwa dia akan diselamatkan oleh pendekar pedang muda yang ada dihadapannya.
“Tentu saja, kita harus!” –seru Maeng So
“Ingat, tidak ada artinya memiliki saudara yang mati bersama. Akan lebih berarti jika kita hidup bersama.” –ucap Chung Myung
Itu adalah pernyataan yang anehnya berbobot untuk sebuah ucapan yang dimaksudkan untuk mendorong semangat. Semua orang fokus pada kata-kata Chung Myung.
Chung Myung mengulurkan tangannya ke depan
“Jadi, mari kita pastikan bahwa kita akan selamat jika hal itu terjadi.” –ucap Chung Myung
Tang Gun-ak tersenyum dan menutupi tangannya dengan tangannya sendiri.
Maeng So juga segera meletakkan tangannya yang tebal di atas tangan semua orang.
Tangan Seol So-baek yang masih kecil terangkat, dan tangan Tetua Sekte yang sudah keriput ikut bergabung.
Im Sobyong yang diam-diam melihat sekeliling, tersenyum canggung dan menurunkan tangannya dan meletakkannya di bawah Chung Myung.
“Bertahan hidup bersama, berjuang bersama.” –ucap semua orang
Kekuatan mengalir ke tangan mereka.
Ini adalah momen ketika, setelah persiapan dan komunikasi yang panjang, Aliansi Kawan Surgawi akhirnya menemukan tujuan mereka yang sebenarnya dan mengandalkan satu sama lain.