Join channel kami untuk informasi ter-update: Channel Telegram Tetua Sekte
Project utama: Return of Mount Hua Sect Bahasa Indonesia
MANHWA CHAPTER 77 lanjut baca di novel Chapter 124, gas kan!

Return of The Mount Hua – Chapter 665

Return of The Mount Hua - Chapter 665

Siapa yang Menjadi Perhatian? (Bagian 5)

“Itu Gunung Hua.” –ucap Bop Kye

Bop Kye menatap puncak gunung dengan pandangan yang tidak menyenangkan.

Dia pernah merasakan hal ini ketika dia datang ke sini dengan Bop Jeong di masa lalu, tapi Gunung Hua jelas bukan tempat yang baik bagi seorang Taois untuk menetap.

Bukankah puncaknya yang menjulang tinggi tampak mengancam orang daripada merangkul mereka?

Tapi Bop Kye segera menggelengkan kepalanya pelan untuk menghilangkan pikirannya.

Saat ini, dia sedang dalam perjalanan untuk memberi selamat atas berdirinya Aliansi Kawan Surgawi, mengikuti perintah Bangjang. Sebaiknya tidak memikirkan hal yang tidak perlu.

Misinya adalah untuk memberi selamat kepada mereka setenang mungkin tanpa memperlihatkan kehadirannya sebanyak yang dia bisa.

Bop Kye memiringkan kepalanya pada pemandangan aneh yang tiba-tiba terlintas di matanya

Sekelompok orang telah berkumpul di gerbang gunung, dengan cemas memperhatikan orang-orang yang datang

Tentu saja, tidak aneh jika ada banyak orang berkumpul di sana, karena dia sudah muak dan lelah dengan kerumunan orang sepanjang perjalanan ke Gunung Hua Namun, masalahnya adalah orang-orang yang berkumpul di sana cukup familiar bagi Bop Kye.

‘Mengapa mereka ada di sana?’ –batin Bop Kye

Dilihat dari pakaian mereka, mereka sepertinya adalah anggota dari Sepuluh Sekte Besar dan Lima Keluarga Besar Mengapa mereka ada di sana, begitu cemas menunggu, padahal seharusnya mereka beristirahat dengan nyaman di penginapan mereka?

Peristiwa yang lebih tidak masuk akal terjadi selanjutnya.

“Dia, Dia datang!” –seru seorang pendekar pedang

“Dia datang!” –seru seorang seniman bela diri

Tiba-tiba semua orang meperhatikan dirinya, Bop Kye bingung.

Orang-orang dari Sepuluh Sekte Besar dan Lima Keluarga Besar bergegas ke arahnya dan mengerumu

“A- Amitabha. Kenapa, kenapa kalian melakukan ini?” –tanya Bop Kye

“Sudah lama sekali! Tetua Bop Kye!” –seru seorang Tetua

Bahkan sapaan mereka membuatnya gelisah. Setelah dengan cepat menyapa dan menunjukkan sedikit kesopanan, mereka dengan cepat membuka mulut.

“Kami punya pertanyaan untuk Shaolin.” –ucap seorang tetua

“Ya?” –sahut Bop Kye

“Apakah … Apakah, apakah benar murid Gunung Hua pergi ke Laut Utara dan bertarung melawan Sekte Iblis?” –tanya seorang Tetua

Bop Kye membuka matanya lebar-lebar

“D – Dari mana …. anda mendengarnya…?” –balas Bop Kye

“Gungju dari Klan Es Laut Utara yang mengatakannya sendiri. Apakah itu benar?” –tanya seorang Tetua

‘… Amitabha.’ –batin Bop Kye

Sesaat kehilangan kata-kata, Bop Kye berhasil menenangkan dirinya dan memejamkan matanya rapat-rapat.

‘Pada akhirnya…’ –batin Bop Kye

Bukannya dia berusaha menyembunyikannya Dia hanya menutup mulutnya karena akan aneh jika Shaolin bergosip tentang hal itu ketika Gunung Hua tidak menyebutkannya sendiri. Bukankah aneh untuk mengumumkannya ketika tidak ada yang bertanya terlebih dahulu?

Tapi sepertinya berita itu telah tersebar sekarang.

“Apakah itu benar?” –tanya seorang Tetua

“… Ya, berita itu memang benar.” –jawab Bop Kye

Bop Kye menganggukkan kepalanya Tidak ada alasan untuk tidak mengonfirmasikannya sekarang karena semua orang sudah tahu.

“Bukankah kami sudah memberitahumu sebelumnya bahwa jejak-jejak Sekte Iblis ditemukan di Laut Utara, dan meminta kerjasama kalian?” –ucap Bop Kye

“…….”

“Itu adalah tempat yang bahkan Shaolin tidak bisa jangkau Itu sebabnya kami meminta bantuan Gunung Hua. Untungnya, berkat bantuan Gunung Hua untuk pergi ke Laut Utara, kami dapat mencegah sisa-sisa Sekte Iblis menyebabkan malapetaka.” –ucap Bop Kye

Melihat kebencian bercampur dalam tatapan mereka saat mereka kembali, Bop Kye menggumamkan ketidaksenangannya.

‘Bodoh.’ –batin Bop Kye

Jika sekte-sekte yang hadir di sini mendukung Shaolin dan mengerahkan upaya mereka bersama untuk menyelesaikan masalah di Laut Utara, situasi ini tidak akan terjadi Pada akhirnya, kelalaian merekalah yang menyebabkan hal ini, jadi bagaimana mereka bisa bereaksi seperti ini?

‘Bangjang.’ –batin Bop Kye

Bop Kye baru sadar mengapa Bop Jeong melindungi Gunung Hua.

Melihat mereka yang bahkan tidak bisa menyembunyikan kepanikan mereka karena Gunung Hua benar-benar menghentikan Sekte Iblis, Bop Kye menghela napas dengan agak santai.

Seharusnya ini menjadi tempat untuk menyampaikan ucapan selamat saja, tetapi perasaan berat membebani hati mereka sejak awal.

*** Di tempat lain ***

“…….”

Chung Myung bergantian menatap wajah Maeng So dan Seol So-baek.

“… Apa kau benar-benar harus melakukannya?” –tanya Chung Myung

“Ya.” –jawab Maeng So

“Begitu terang-terangan?” –balas Chung Myung

“Hahahahat.” –tawa Maeng So

Maeng So tertawa terbahak-bah

“Terang-terangan kau bilang Jika ada orang yang tahu, mereka akan tahu bahwa itu bukan sesuatu yang harus dirahasiakan!!” –seru Maeng So

“Pokoknya jangan berlebihan…….” –ucap Chung Myung

Chung Myung mendecakkan lidahnya

Seperti yang ia rasakan setiap kali mereka bertemu, Maeng So tidak bodoh. Sebaliknya, dia sangat cerdas dan cerdik.

Maeng So sangat cocok jika disamakan dengan istilah ‘rubah berbulu beruang’.

Tidak mungkin dia akan menyebutkan Saint Pedang Bunga Plum di depan begitu banyak orang tanpa berpikir panjang. Itu pasti langkah yang sudah diperhitungkan.

“Kau seharusnya memberitahuku dulu sebelumnya.” –ucap Chung Myung

“Apakah harus?” –tanya Maeng So

Maeng So tertawa seolah-olah dia telah mendengar cerita lucu.

“Aku tidak perlu meminta izin untuk berbicara tentang penyelamat Yunnan. Tidak peduli jika kau adalah murid Gunung Hua.” –ucap Maeng So

“Hngg. Itu benar, tapi …….” –ucap Chung Myung

‘Itu aku, dasar kau anak binatang !Aku adalah Saint Pedang Bunga Plum!’ –batin Chung Myung

‘Wah, sudah lama sekali aku tidak mengatakannya! Orang-orang di dunia! Akulah Saint Pedang Bunga Plum! Aku adalah Saint Pedang Bunga Plum, dan Saint Pedang Bunga Plum adalah aku!’ –batin Chung Myung

“Dan!” –seru Maeng So

Kwang

Pada saat itu, Maeng So tiba-tiba menabrak meja dengan keras. Sungguh menakjubkan bahwa meja itu selamat dari pukulan tangannya yang besar.

“Selama perjalananku ke sini, aku sangat marah sampai tidak tahan lagi! Bajingan-bajingan tak tahu berterima kasih, mereka bahkan tidak tahu siapa Pendekar Pedang Bunga Plum! Bisakah kau percaya itu?!” –seru Maeng So

Orang-orang, yang mengetahui untuk pertama kalinya bahwa suara manusia bisa membuat atap bergetar, diam-diam menutup telinga mereka.

“Dasar tak tahu berterima kasih dan tak tahu malu! Jika Saint Pedang Bunga Plum tidak mengalahkan Sekte Iblis, kalian bahkan tidak akan hidup sekarang! Beraninya mereka memperlakukan Gunung Hua seperti ini!” –seru Maeng So

“T-Tenang saja untuk saat ini …..” –ucap Chung Myung

“Apa aku terlihat seperti akan tenang sekarang? Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah terjadi di Yunnan!” –seru Maeng So

Maeng So, yang wajahnya memerah karena marah, tanpa henti menggebrak meja. Setiap kali Maeng So memukul sisi peralatan teh yang disukainya, wajah Tetua Sekte perlahan-lahan menjadi pucat.

‘Uh… Itu benar.Itu adalah hal yang benar untuk dikatakan’ –batin Chung Myung

‘Tapi jika kau marah seperti itu, agak canggung bagiku untuk ikut marah…’ –batin Chung Myung

Saat itu.

“Itu benar!” –seru Seol So-Baek

“Hah?” –sontak Chung Myung

Chung Myung menoleh. Seol So-baek mengatupkan giginya dengan wajah yang merah.

“Aku bisa mengerti bila setiap orang pasti melupakan masa lalu. Tapi saint pedang telah menjatuhkan Sekte Iblis waktu itu!” –seru Seol So Baek

“Sisa-sisanya juga! Bukan hanya Sekte Iblis itu sendiri, tapi sisa-sisa Sekte Iblis juga!” –seru Maeng So

“Bukankah Gunung Hua yang menyelamatkan Laut Utara ! Namun, ketika Gunung Hua membentuk aliansi baru, mereka bahkan tidak bisa menundukkan kepala mereka!” –seru Seol So-Baek

“Apa, apa kalian sudah gila?” –ucap Chung Myung

“Tentu saja, aku mengatakan ini dengan pikiran waras!” –seru Maeng So

“…….”

Maeng So yang bertubuh besar dan Seol So-baek yang masih tumbuh besar bergabung dan bergandengan tangan.

Chung Myung menyeringai melihat pemandangan yang luar biasa itu.

‘Apakah akan baik-baik saja?’ –batin Chung Myung

Apakah tidak apa-apa jika sekelompok orang yang tidak tahu apa-apa berkumpul dan membentuk aliansi?

Tang Gun-ak, yang telah mendengarkan dengan tenang sampai sekarang, tersenyum pahit dan membuka mulutnya.

“Jika mereka tidak tahu, kita hanya perlu memberi tahu mereka.” –ucap Tang Gun-ak

“Itu benar!” –seru Maeng So

“Meskipun dikatakan bahwa reputasi Gunung Hua mungkin tidak setinggi apa yang telah dicapainya, itu hanya sementara saja. Jika kita menyebarkan berita tentang masa lalu Gunung Hua dan apa yang telah dilakukan Gunung Hua sekarang dan menunjukkan rasa hormat, Kangho juga akan melakukan hal yang sama.” –ucap Tang Gun-ak

Maeng So mendengus.

“Apa kau pikir para bajingan yang tidak tahu berterima kasih itu akan mengerti itu?” –tanya Maeng So

“Nah, pasti mereka tidak akan mengerti!” –seru Seok So-baek

‘So-baek… Jangan terpengaruh oleh orang itu. Orang-orang di Laut Utara hanya akan mengalami kesulitan. Selain itu kenapa kau datang ke sini juga…’ –batin Chung Myung

Tiba-tiba, anak panah itu kembali ke arah Chung Myung

“Jangan marah, Dojang. Kedamaian yang mereka nikmati adalah kedamaian yang Dojang perjuangkan dengan nyawamu!” –seru Seol So-Baek

Chung Myung menyeringai pada Seol So-baek, yang wajahnya memerah karena marah

Seol So-baek mungkin sedang membicarakan kejadian di Laut Utara, tapi bagi Chung Myung, itu terdengar seperti cerita dari masa lalu.

Chung Myung mengangkat bahunya.

“Tapi aku tak berencana untuk berteriak agar mereka mengerti.” –ucap Chung Myung

“Kenapa tidak?” –tanya Seol So-baek

“Bahkan jika mereka tahu, mereka tidak akan membantu saat dibutuhkan.” –jawab Chung Myung

“…….”

Itu adalah ucapan yang agak sarkastik.

Seol So-baek menatap Chung Myung dengan tatapan kosong.

“Ketenaran dan pujian itu bagus Tapi itu tidak membantu saat kau benar-benar membutuhkannya. Jika itu memang adalah hal yang berarti, maka tidak akan ada kejatuhan Gunung Hua sampai saat ini.” –ucap Chung Myung

“Hmm…”

“Yang aku butuhkan bukanlah seseorang yang mengirimkan pujian, tapi seseorang yang bisa bekerja sama……. ” –ucap Chung Myung

Chung Myung, yang telah berbicara dengan samar, tiba-tiba menoleh kearah yang lain.

“Seperti orang-orang yang berkumpul di sini.” –ucap Chung Myung

“Hahahaha!” –tawa Maeng So

Maeng So memukul pahanya seolah-olah dia senang.

“Itu benar. Naga Gunung Hua selalu memiliki cara untuk sampai ke inti masalah. Meskipun bermasalah karena dia adalah tukang onar.” –ucap Maeng So

‘Apa? Tidak perlu menambahkan kalimat terakhir itu, bukan?’ –batin Chung Myung

Maeng So, yang telah berhenti tertawa, tersenyum.

“Kau tidak salah. Yang terpenting adalah esensi. Kita berkumpul di sini untuk alasan itu.” –ucap Maeng So

“Ya, itu benar.” –ucap Seol So-baek

Bahkan Seol So-baek pun mengangguk

Tang Gun-ak dengan tenang menambahkan pembicaraan.

“Itulah mengapa kita membentuk Aliansi Kawan Surgawi Bukankah kita sudah mengalami lebih dari cukup berbasa-basi dan menghitung keuntungan di belakang satu sama lain?” –ucap Tang Gun-ak

Semua orang mengangguk setuju dengan kata-kata itu.

“Aku percaya kita berkumpul di sini untuk menjadi hubungan di mana kita bisa saling membantu, mengesampingkan keuntungan dan kepraktisan.” –ucap Tang Gun-ak

“Itu benar.” –ucap Maeng So

Tatapan ketiga orang itu terfokus pada Tetua Sekte.

“Tetua Sekte, aku tahu ini bukan posisi yang mudah Tapi tiga sekte di sini berkumpul hanya karena hubungan mereka dengan Gunung Hua. Jadi, atas nama Gunung Hua, tolong ambil alih posisi Maengju dari Aliansi Kawan Surgawi dan pimpinlah semuanya.” –ucap Tang Gun-ak

Ini sudah menjadi masalah yang dipikirkannya.

Namun, ini adalah pertama kalinya hal ini dinyatakan secara resmi dalam pertemuan para pemimpin empat sekte.

Tetua Sekte, yang diam-diam mengelus cangkir tehnya, tersenyum lebar.

“Ini sedikit berbeda. Tang Gaju.” –ucap Tetua Sekte

“Ya?” –sahut Tang Gun-ak

“Jika kita berkumpul untuk saling percaya dan membantu, istilah ‘memimpin’ tidaklah tepat. Aku hanya menganggapnya sebagai kita mengenakan satu jubah bersama.” –ucap Tetua Sekte

“Ah…….”

“Semuanya, tolong bantu Gunung Hua. Kami, Gunung Hua, akan melakukan yang terbaik untuk membantu semua orang.” –ucap Tetua Sekte

Mendengar kata-kata itu, ketiga orang itu menganggukkan kepala.

“Chung Myung.” –panggil Tetua Sekte

“Ya?” –sahut Chung Myung

Chung Myung mengangkat kepalanya mendengar panggilan Tetua Sekte

“Apa ini sudah cukup?” –tanya Tetua Sekte

Chung Myung menggaruk pipinya.

“Aku tidak tahu apakah aku dalam posisi yang pantas untuk berbicara.” –ucap Chung Myung

“Memangnya kau pernah peduli dengan hal itu?” –balas Tetua Sekte

“Hahaha. Aku tidak tahu kalau kau bisa membaca suasana, Naga Gunung Hua, meskipun hanya berpura-pura.” –ucap Maeng So

“Seperti yang diharapkan dari Dojang! Kamu sangat sopan!” –seru Seol So-baek

“…….”

Dari orang-orang itu, Chung Myung, yang mengira Seol So-saek adalah yang paling kejam di antara mereka.

“Aku rasa Sepuluh Sekte Besar dan Lima Keluarga Besar pasti terlihat seperti ini pada awalnya.” –ucap Chung Myung

“Pada awalnya, mereka pasti berkumpul dengan niat baik, dan mungkin mereka adalah tempat di mana mereka saling membantu satu sama lain pada awalnya.” –sambung Chung Myung

“…….”

“Tapi seiring berjalannya waktu, hubungan cenderung memburuk, dan ada hal lain yang mengganggu.” –ucap Chung Myung

“Itu benar.” –ucap Tang Gun-ak

“Kita tidak tahu sekarang, tapi mungkin saja terjadi di masa depan.” –ucap Chung Myung

Semua orang mengangguk dengan wajah yang berat hati seolah-olah dia mengatakannya berdasarkan fakta.

“Itu sebabnya.” –ucap Chung Myung

Paang

Chung Myung membanting lantai dan tersenyum

“Mari kita coba untuk tidak membiarkan hal itu terjadi!” –seru Chung Myung

“Agar kita bisa menjadi kekuatan bagi satu sama lain.” –sambung Chung Myung

Semua orang tersenyum dalam diam.

Meskipun mereka tersenyum, pada akhirnya, hubungan antar sekte membutuhkan banyak pemikiran di dalam.

Namun mendengar kata-kata seperti itu membuat mereka ingin meletakkan semua itu sejenak. Itulah kekuatan Chung Myung yang membawa semua orang ke sini.

Tetua Sekte menatap Chung Myung dengan tatapan yang sangat bangga dan berbicara dengan suara yang lembut

“Chung Myung.” –panggil Tetua Sekte

“Ya!” –sahut Chung Myung

Chung Myung meregangkan lehernya sedikit seperti anak anjing yang menunggu pujian.

“Aku melihat kau berbicara secara informal dengan Seol Gungju tadi.” –ucap Tetua Sekte

“…….”

“Bersikaplah sopan.” –ucap Tetua Sekte

“…….”

Kepala Chung Myung perlahan menoleh ke arah Seol So-baek.

Melihat wajah muda yang menatapnya dengan wajah canggung, Chung Myung mati-matian menahan air mata yang menggenang di matanya.

‘Berapa umurku. Menurutmu berapa umurku?’ –batin Chung Myung

‘Apa yang bisa kukatakan……. Apa gunanya mengatakannya.’ –batin Chung Myung

‘Cheong Mun Sahyung.’ –batin Chung Myung

‘Beginilah hidupku …….’ –batin Chung Myung


** 20 Chapter terbaru KLIK TRAKTEER**


 
**JOIN GRUP TELEGRAM**
https://t.me/Tetuasektegununghua

Comment

Options

not work with dark mode
Reset