Join channel kami untuk informasi ter-update: Channel Telegram Tetua Sekte
Project utama: Return of Mount Hua Sect Bahasa Indonesia
MANHWA CHAPTER 77 lanjut baca di novel Chapter 124, gas kan!

Return of The Mount Hua – Chapter 349

Return of The Mount Hua – Chapter 349

Aku Chung Myung. Murid kelas tiga dari Sekte Gunung Hua. (Bagian 4)

“Keuh……” -erang Hyun Bob

Hyun Bob, yang merasakan sakit di sekujur tubuhnya, akhirnya mengeluarkan busa dari mulutnya dan pingsan.

“Ck cuma segini saja?.” -decak Chung Myung

Chung Myung, yang menangani Hyun Bob dengan rapi, menoleh dan menatap Hyun Dang.

Mengernyit.

Hyun Dang takut dan mundur selangkah.

“Kau- Kau sangat kejam.” -ucap Hyun Dang

“Kejam?” -tanya Chung Myung

“Ya. Kau sangat kejam!” -seru Hyun Dang

Mata Hyun Dang berkeliaran kesana kemari.

“Bahkan jika kami melakukan suatu masalah, bukankah kau ini adalah Taoist? Bagaimana Kau bisa menjadi seorang Taoist dan melakukan hal yang berlebihan seperti itu? Apakah Kau tidak malu ketika menghadap leluhurmu nanti?” -ucap Hyun Dang

Chung Myung tersenyum.

Hyun Dang, yang melihat reaksi itu, semakin meninggikan suaranya.

“Ini adalah dosa besar !!!. Gunung Hua…….” -ucap Hyun Dang terputus

“Orang tua, apakah Kau mengenal Gunung Hua dengan baik?” -tanya Chung Myung

“…Apa katamu?” -sontak Hyun Dang

“Sepertinya Kau tidak tahu apapun. Gunung Hua pada awalnya tidak memiliki bagian atas atau bawah.” -ucap Chung Myung (mengacu ke struktur kepemimpinan)

“………Hah? Apa maksudmu!” -seru Hyun Dang

“Seharusnya kau senang bertemu denganku.” -ucap Chung Myung

Wajah Hyun Dang menjadi murung oleh kata aneh itu.

Tapi kata-kata Chung Myung benar-benar seperti sebuah fakta.

‘Jika Kau ditangkap oleh Cheon Mun Sahyung, Kau bahkan tidak bisa berdiri dengan kedua kaki-mu sekarang.’ -batin Chung Myung

Sahyung membuat reputasi atas dirinya sendiri sebagai salah satu orang yang paling berbudi luhur dan luar biasa di dunia, tetapi bagaimana caranya dia bisa menjadi seseorang yang memimpin sekte besar seperti Gunung Hua pada masanya?

“Dari tadi kau berbicara tentang leluhur gunung hua dari beberapa waktu yang lalu, tetapi jika para leluhur masih hidup, anggota tubuhmu itu akan dipotong dan Kau akan dibuang ke Gua Pertobatan.” -ucap Chung Myung

“…….”

“Apakah Kau tidak malu saat bertemu leluhurmu nanti?” -tanya Chung Myung

Tidak mungkin dia tidak malu.

Bahkan sekarang, Chung Myung berpikir dia bisa mendengar para temannya melihat ke bawah dari surga sana dengan mulut berbusa.

“Yah, ya, tidak masalah. Manusia memang selalu serakah, mereka bisa keras kepala. Seperti itulah manusia. Tapi…….” -ucap Chung Myung

Wajah Chung Myung semakin merah dan semakin merah.

“Tapi beraninya kau mengabaikan Tetua Sekte saat ini?” -ucap Chung Myung

Orang seperti apa Tetua Sekte itu?

Dia telah melindungi Gunung Hua, yang mereka tinggalkan, Dia menjaga sekte dengan seluruh tubuhnya. Tanpa Tetua Sekte, Gunung Hua tidak akan memiliki batu fondasi yang tersisa saat Chung Myung kembali.

Tapi mereka melecehkan Tetua Sekte seperti itu.

Itu tak termaafkan.

“Kemarilah. Kau harus dipukuli sampai mati dan dipukul sekali lagi saat kau ber-reinkarnasi.” -ucap Chung Myung

Hyun Dang menggigit bibirnya.

Bujukan tidak akan berhasil.

Jika demikian, mereka harus keluar dari situasi ini entah bagaimana.

‘ Tidak peduli seberapa besar bakatnya………’ -batin Hyun Dang

Sreureuk.

Hyun Dang perlahan menghunus pedangnya.

Pada saat yang sama, energi tajam mulai mengalir dari tubuhnya. Seolah-olah seseorang yang disebut “Gunung Hua Terbaik” di masa lalu bukanlah sebuah kebohongan.

“Wah?” -Chung Myung tertarik

Chung Myung menatap sosok itu dengan tatapan tertarik.

Hyun Dang mengatupkan giginya dan berpikir.

‘ Dia hanya mengulangi pelatihan dan teknik pedang sejauh ini. Dia pasti tidak pernah benar-benar bertarung hidup dan mati.’ -batin Hyun Dang

Tidak peduli seberapa bagus skillnya, tidak dapat dihindari bahwa tubuh akan menjadi kaku dalam menghadapi pertempuran yang mengancam jiwa.

Jika dia mengincar kesempatan itu, Hyun Dang akan memiliki kesempatan melawannya.

“Kau terlalu meremehkanku. Saat Kau berlatih dengan nyaman di gunung yang dalam ini, aku telah mengatasi banyak kesulitan di dunia luar itu.” -ucap Hyun Dang

“Ah, benarkah?” -tanya Chung Myung

Chung Myung menyeringai dan menjentikkan ujung pedangnya.

“Kalau begitu buktikan.” -ucap Chung Myung

“Uooooh!”

Pada saat itu, Hyun Dang bergegas menuju Chung Myung dengan kecepatan tinggi dan menusuk.

Pedang, yang diarahkan tepat ke tengah, menyentuh dada Chung Myung dalam sekejap.

‘ Kau bodoh! Kau lengah….’ -batin Hyun Dang

Tapi, pada saat itu.

Gulungan.

Chung Myung mengayunkan tubuhnya untuk menghindari pedang yang terbang kearahnya itu.

‘Hah?’ -batin Hyun Dang

Hanya satu langkah.

Hanya dengan satu gerakan, pedang Hyun Dang benar-benar ditangkis olehnya.

Hyun Dang, yang tidak dapat mengambil pedangnya karena terlalu banyak momentum, buru-buru membuang muka dengan wajah bingung.

Dan dia melihatnya.

Chung Myung, yang tersenyum penuh kemenangan.

Bahu Chung Myung berbalik. Pinggang ditarik kencang dan kaki melangkah ke depan seolah mencengkeram lantai. Seluruh proses ditangkap dengan sempurna di mata Hyun Dang.

Dan.

Tinju Chung Myung, yang memantul dari tubuhnya seperti busur, terbang tepat ke arah wajah Hyun Dang.

‘T- Tidak… ….’ -batin Hyun Dang

Kwaang!

Tinju Chung Myung mengenai dagu Hyun Dang.

Gigi Hyun Dang yang patah berserakan di mana-mana, dan kepalanya tertekuk seolah-olah lehernya akan patah.

“Ke- Keuh……” -erang Hyun Dang

Gedebuk.

Tubuh Hyun Dang ambruk ke lantai, Chung Myung tersenyum pada sosok itu dan mengangkat sarung pedang yang ditutupi energi pedang.

“Seorang yang bahkan tidak bisa memegang pedang dengan benar beraninya mengarahkan pedangnya kepadaku” -ucap Chung Myung

‘ Di depan siapa sekarang kau berurusan?’ -batin Chung Myung

‘ Apakah Kau tahu sekte iblis?’ -batin Chung Myung

Mata Chung Myung bersinar biru cerah.

“Oh! Aku akan memberitahumu apa yang sebenarnya mengancam jiwa! Mati! Dasar brengsek! Mati saja!” -teriak Chung Myung

Pok! Pook! Poooook! Pooooook!

Pedang Chung Myung mengarah ke tubuh Hyun Dang seolah seperti sedang menari. Hyun Dang menjerit dan memelintirkan tubuhnya, tapi pedang Chung Myung tidak mengenal ampun.

“Aaaaarrghh! Aargh! Aaaarrgggghhh!” -erang Hyun Dang

Kenapa kau berteriak di tempat sekte tao berada! Tutup mulut busukmu itu? Ayo! Aku akan memberitahumu sopan santun pada hari ini!” -teriak Chung Myung

“… Sasuk.” -panggil Yoon Jong

“Ya?” -sahut Baek Chun

“…Bukankah kita benar-benar harus menghentikannya?” -ucap Yoon Jong

“Eh……” -sontak Baek Chun bingung

‘ Kupikir kita harus benar-benar menghentikannya kali ini.’ -batin Chung Myung

Saat itulah Baek Chun menelan air liurnya yang kering dan mencoba melangkah maju.

Di sebelahnya, seseorang menjulurkan kepalanya dan melihat ke dalam Aula Plum Hijau.

“Jangan maju !!!” _ teriak seseorang dari belakang

T-Tetua?” -ucap Baek Chung tersontak

Baek Chun, yang menyadari bahwa Tetua Keuangan yang menjulurkan kepalanya, minggir karena terkejut.

Tetua Keuangan mengerutkan kening dengan mendecakkan lidahnya seolah-olah dia tidak senang.

“Ck ck ck ck. Apa ini benar-benar Sekte Tao?” -ucap Tetua Keuangan

“… Haruskah saya menghentikannya?” -tanya Baek Chun

“Ck ck ckck ckck.” -tawa Tetua Keuangan

Tetua Keuangan menggelengkan kepalanya dan berbalik.

……. Tetua?” -panggil Baek Chun

“Ck ck. Inilah alasannya. Ck ck ck ck ck.” -ucap Tetua Keuangan sambil cekikikan

Kemudian, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dia berjalan menjauh dari Aula Plum Hijau. Apakah imajinasi Baek Chun bahwa posturnya berjalan dengan santai?

“Sasuk?” -tanya Baek Chun

“…….”

Baek Chun, yang diperintahkan untuk membiarkannya secara implisit, tersenyum setelah berpikir sejenak.

“Aku bahkan tidak tahu lagi harus berbuat apa.” -ucap Baek Chun

Chung Myung tidak akan membunuhnya

………”

Benarkan??

Taktak.

Chung Myung, yang telah menepis tangannya, balas menatapnya dengan wajah yang masih belum bisa menghilangkan amarahnya.

“Hng. Aku sudah menjadi terlalu baik. Aku benar-benar akan membunuhnya jika itu aku di masa lalu.” -ucap Chung Myung

‘Aku berpikir untuk memotong anggota tubuhnya terlebih dahulu.’ -batin Chung Myung

‘Menghajar anak-anak ini membuatku merasa seperti lahir kembali. ck ck.’ -batin Chung Myung

‘Jika Cheon Mun Sahyung melihatku, dia akan meneteskan air mata karena aku menjadi manusia yang baik.’ -batin Chung Myung

‘ Tidak, apakah dia akan marah karena aku tidak cukup memukul lelaki tua itu? -batin Chung Myung

‘ Ck.’

Chung Myung berjalan keluar dan membuat gerakan dagu ke belakangnya.

“Singkirkan mereka.” -ucap Chung Myung

“……bagaimana?” -tanya Baek Chun

“Bagaimana apanya? Buang saja mereka.” -balas Chung Myung

“Di depan gerbang?” -tanya Baek Chun

Kalau itu aku pasti akan ku lempar dari tebing gunung hua” -balas Chung Myung

“……Tidak, aku saja yang mengurus mereka.” -ucap Baek Chun

“Ck.” -decak Chung Myung

Chung Myung mendorong para murid menyingkir dan berjalan keluar dari Aula Plum Hijau.

Baek Chun menggelengkan kepalanya saat dia melihat Hyun Dang yang benar-benar terlihat seperti kain.

“Bahkan jika para bandit menyerang, itu tidak akan menyebabkan luka sebanyak ini.” -ucap Yoon Jong

…..Aku tidak pernah berpikir Aku akan mendengar ini di Sekte Tao.” -ucap Baek Chun

Yang lebih menyedihkan adalah bahwa kata-katanya tidak salah.

Itu dulu.

“Tungu Tunggu, semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa marah. Kalian bajingan, Beraninya kalian mengaku sebagai Pemimpin Sekte Gunung Hua yang sah? Beraninya para bajingan pengecut ini!” -ucap Chung Myung kembali ke aula

“Hentikan dia!” -teriak para murid

“Pegang dia!” -teriak para murid

Melihat Chung Myung bergegas berlari secara tiba-tiba, murid kelas dua dan tiga ketakutan dan tetap berusaha menahannya. Masing-masing dari mereka memegang kaki Chung Myung.

“Chung Myung-ah, bersabarlah!” -teriak para murid

“Kau akan membunuhnya jika kau memukulnya lebih banyak lagi! Tenang, tenang!” -teriak para murid

“Tidak, Sabarlah Chung Myung!” -teriak para murid

Baek Chun, yang meraih pinggang Chung Myung, berteriak panik.

“Hei! Cepat keluarkan orang-orang itu dari sini! Anggap saja kita menyelamatkan seseorang dan segera usir mereka! Ayo!” -teriak Baek Chun

“Ya, Sahyung!” -sahut para murid

Murid-murid lainnya menggendong orang-orang yang jatuh di punggung mereka. Kemudian mereka mulai berlari menuju gerbang sampai kaki mereka berkeringat.

Seharusnya ini akan menjadi tindakan yang sangat keras yang pernah terjadi di Gunung Hua, tetapi sebaliknya, para murid benar-benar menganggap diri mereka sedang menyelamatkan orang ini. Jika para leluhur melihat pemandangan ini, mereka akan tersenyum seolah-olah mereka bangga.

Bahkan Yuan Shi Tian Zun (penguasa surga purba, salah satu dewa tertinggi Taoisme) hanya akan tersenyum sambil memuji kita jika dia melihat pemandangan ini.

“Ayolah, Chung Myung! Sekarang tenanglah.” -teriak para murid

“Kami sudah membuang mereka semua.” -teriak para murid

Kemudian Chung Myung, yang sudah sedikit tenang, mengernyitkan kening seolah dia tidak menyukainya.

“Seharusnya aku melemparkan mereka ke bawah tebing.” -ucap Chung Myung

“…Mari kita hidup seperti manusia, ya? Seperti manusia.” -ucap Baek Chun

“Ck.” -decak Chung Myung

Chung Myung mengalihkan pandangannya ke Baek Chun, dan matanya merona putih.

“Sasuk!! kau juga tidak melakukan sesuatu dengan benar!!! Ada banyak orang bodoh di Gunung Hua dan kalian semua hanya menontonnya ketika Tetua Sekte kita diremehkan!!” -teriak Chung Myung

“…Aku minta maaf.” -ucap Baek Chun

“Lain kali jika hal seperti ini terjadi, jangan pikirkan hal lain dan bertindaklah. Oke?” -ucap Chun Myung

“Y-Ya.” -balas Baek Chun

“Tsk. Aku lapar. Apakah masih ada nasi di dapur?” -tanya Chung Myung

Chung Myung melepaskan tangan yang menahannya dan mulai berjalan menuju dapur.

Semua orang yang melihatnya menghela nafas dalam-dalam.

Melihat hasilnya saja, dapat dikatakan bahwa solusinya telah berhasil, tetapi prosesnya jauh melebihi imajinasi Baek Chun.

“Pokoknya, aku merasa baikan sekarang.” -ucap Yoon Jong

“Aku setuju.” -ucap Jo-Gol

Baek Chun menggelengkan kepalanya mendengar kata-kata Yoon Jong dan Jo-Gol.

“Ini terasa menyegarkan, tapi ……. Tidak, itu benar-benar menyegarkan di dalam hati. Tetap saja …….” -ucap Baek Chun

Itu dulu.

“Apakah mereka sudah pergi?” -tanya Tetua keuangan

“Astaga!” -Baek Chun Kaget

Karena Tetua Keuangan, yang tiba-tiba muncul lagi, Baek Chun ketakutan dan mundur.

Te-Tetua!” -sontak Baek Chun

“Bagaimana dengan mereka?” -tanya Tetua Keuangan

“…Chung Myung memerintahkan kami untuk membuang mereka keluar dari gerbang.” -balas Baek Chun

Benarkah?” -tanya Tetua Sekte

Tetua Keuangan mendecakkan lidahnya.

“Bagaimana dengan Chung Myung?” -tanya Tetua Keuangan

“Dia pergi ke dapur.” -balas Yoon Jong

Tetua Keuangan mengangguk sedikit dan berjalan menuju dapur.

Melihat ke belakang, semua orang menggelengkan kepala dengan wajah kecewa.

“Dia orang paling menakutkan yang pernah kulihat.” -ucap Jo-Gol

‘Bahkan, jika tidak ada Chung Myung, bukankah ini akan terjadi pada akhirnya?’ -batin Baek Chun

Baek Chun bergumam dengan suara lemah.

“Apakah ini Sekte Tao atau tempat tinggal setan?” -gumam Baek Chun

Tidak ada yang bersedia menjawabnya.

Pagi selanjutnya.

“Ngomong-ngomong, di mana Chung Myung?” -tanya Jo-Gol

“Hah? Bukankah dia kembali ke kamarnya barusan?” -balas Yoon Jong

“Dia bahkan tidak muncul saat latihan pagi.” -ucap Jo-Gol

“Apa? Dia tidak ada di kamarnya.” -ucap Yoon Jong

Kecemasan mulai tumbuh di wajah para murid.

Chung Myung biasanya tidak melewatkan pelatihan. Jika dia melewatkan latihan, pasti akan ada orang yang menggantikannya untuk melatih. Bukankah dia orang yang datang ke pelatihan setiap pagi dengan giat?

Tapi Chung Myung melewati Latihan pagi ini? Ini jelas aneh.

“Di mana dia….” -ucap Baek Chun

“Sasuk! Chung Myung akan datang.” -teriak Jo-Gol

“Apa?” -sontak Baek Chun

Baek Chun mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Jo-Gol.

“Hah?” -sontak Baek Chun

Lalu dia memiringkan kepalanya.

Apakah aneh melihat Chung Myung muncul di mana saja di Gunung Hua? Tapi itu benar-benar aneh bahwa pria yang kembali kemarin berjalan kembali dari gerbang lagi.

Dan dengan sebotol minuman keras di salah satu tangannya.

Dilihat dari berbagai bentuk botol yang dia bawa kemarin, jelas dia telah turun gunung.

Baek Chun, yang tidak bisa mengatasi rasa penasarannya, dengan cepat berlari ke arah Chung Myung.

“Kemana saja kau?” -tanya Baek Chun

“Hmm?” -sahut Chung Myung

Chung Myung mengangkat bahu atas pertanyaannya.

“Tidak, aku punya sesuatu untuk dilakukan, jadi aku pergi ke bawah gunung sebentar.” -ucap Chung Myung

Baek Chun mengerutkan kening.

“Chung Myung-ah Apakah kau…?” -ucap Baek Chun

“Kau kira aku ini apa, tukang daging? Apakah kau kira aku akan menghajar mereka lagi dan lagi?” -ucap Chung Myung

“…Benar juga, tapi, kau tidak melakukannya kan?” -ucap Baek Chun

Baru pada saat itulah Baek Chun menarik napas lega.

Dia pikir Chung Myung mungkin lari ke para tetua palsu lagi karena dia tidak bisa memendam emosinya.

Tapi Baek Chun merasakan kelegaan dan kecemasan yang halus karena Chung Myung tidak mendatangi mereka lagi.

“Apakah akan baik-baik saja?” -gumam Baek Chun

“Apa?” -ucap Chung Myung

“……Bagaimanapun, mereka pernah menjadi Sajo dari sekte ini….” -ucap Baek Chun

Mereka dipukuli oleh murid kelas tiga.

Ada kemunkinan hal ini akan berkembang menjadi skandal yang akan merusak reputasi Gunung Hua jika ini tersebar. Masalahnya tidak hanya dengan Gunung Hua tetapi juga dengan reputasi Chung Myung.

“Oh itu?” -balas Chung Myung

“Ya, Aku pikir ……” -ucap Baek Chun

“Ah, jangan khawatir.” -ucap Chung Myung

“????” -sontak Baek Chung

Chung Myung tersenyum.

“Aku sudah mengunjungi orang orang yang berspesialisasi dengan itu. Kau tidak perlu khawatir tentang mereka lagi.” -ucap Chung Myung (kemungkinan sekte pengemis)

“…….”

“Ayo pergi.” -ucap Chung Myung

“…… eh.” -sontak Baek Chun

Saat Chung Myung berjalan ke Lapangan Latihan, Baek Chun memiringkan kepalanya dan mengikuti.

‘ Seseorang yang berspesialisasi?’ -batin Baek Chun

‘ Siapa yang Kau bicarakan?’ -batin Baek Chun

Melihat punggung Chung Myung, dia tidak bisa memikirkan siapa pun.

Baek Chun menoleh sedikit dan melihat ke balik gerbang.


** 20 Chapter terbaru KLIK TRAKTEER**


 
**JOIN GRUP TELEGRAM**
https://t.me/Tetuasektegununghua

Comment

Options

not work with dark mode
Reset